Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin AS Ingatkan Trump Akan Dampak Pengenaan Tarif Impor ke China

Kompas.com - 16/03/2018, 07:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber ABC News

KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat (Kadin AS) mengingatkan Presiden AS Donald Trump akan langkahnya mengenakan tarif impor tinggi ke China, sebagai hukuman pada China yang memaksa perusahaan AS membuka teknologi mereka jika akan masuk ke negara tersebut.

"(Kebijakan) tarif (impor) akan merusak pajak konsumen AS," ujar Presiden KAdin AS Thomas Donohue melalui pernyataannya, Kamis (15/3/2018), seperti dikutip dari ABC News.

Menyitir laporan yang menyebutkan bahwa tarif impor tersebut senilai 30 miliar dollar AS per tahun, Donohue mengatakan bahwa tarif tersebut bisa merugikan keluarga-keluarga di AS yang sebelumnya sudah menikmati reduksi pajak.

Baca juga : Perang Dagang AS-China Memanas

Donohue juga mengingatkan jika pengenaan sanksi ke China bisa mendorong perang dagang yang merusak dengan konsekuansi serius berdampak pada pertumbuhan ekonomi AS dan penambahan lapangan kerja.

Menurut Donohue, daripada melakukan pengenaan tarif impor, sebaiknya pemerintah AS bekerja sama dengan komunitas bisnis untuk mengatasi masalah yang ada akibat pola perdagangan yang diterapkan China.

Baca juga : Trump: Perang Dagang Bagus dan Mudah Dimenangkan

Sebelumnya, defisit perdagangan merupakan salah satu janji kampanye Trump ketika melaju sebagai kandidat presiden AS. Dia menyalahkan praktik curang China dan sejumlah mitra dagang AS lainnya.

Di Januari, Trump pun melancarkan aksi balas dendamnya ke China. Dia mendorong kenaikan pajak untuk panel surya dan mesin cuci yang diimpor dari China. Lalu pada pekan kemarin, Trump memerintahkan kenaikan tarif impor baja dan alumunium.

Kompas TV Menurut petugas, pembangunan tembok pembatas bertujuan meningkatkan keamanan masyarakat dan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC News


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com