Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Sebut Go-Jek Lebih Mudah Masuk Bursa dengan IPO daripada "Backdoor Listing"

Kompas.com - 16/03/2018, 18:56 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) dinilai akan lebih mudah untuk melakukan initial public offering (IPO) dibandingkan backdoor listing untuk menjadi perusahaan terbuka.

Backdoor listing adalah cara perusahaan non terbuka untuk masuk ke bursa dengan mengakuisisi perusahaan terbuka (tercatat di bursa). Sedangkan IPO adalah penawaran saham perdana kepada publik.

Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan, secara struktur backdoor listing agak sulit dilakukan oleh Go-Jek, karena valuasi salah satu unicorn Indonesia itu yang sangat besar.

"Kalau Go-Jek akan lebih mudah jika melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO)," kata Samsul seperti dikutip dari Kontan, Jumat (16/3/2018).

Baca juga: Go-Jek Dikabarkan Pilih Skema Backdoor Listing Ketimbang IPO untuk Melantai di Bursa

Menurut dia, secara struktur agak sulit menemukan perusahaan yang bisa melakukan rights issue sebesar valuasi Go-Jek.

Melakukan pemindahan aset juga cukup sulit, lantaran aset Go-Jek juga cukup sulit dihitung. Samsul menyebut, saat ini aset yang dimiliki oleh Go-Jek tak sebesar valuasi Go-Jek di pasar.

Sebagai informasi, saat ini, BEI sudah mempersiapkan berbagai insentif untuk IPO start-up, antara lain adalah digodoknya aturan listing yang tidak hanya terpaku pada net tangible asset (NTA), namun juga dari sisi revenue. BEI masih mengkaji aturan tersebut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Elisabet Lisa Listiani Putri)

Berita ini suda tayang di Kontan.co.id dengan judul BEI: Go-Jek lebih mudah masuk bursa melalui IPO dibanding backdoor listing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com