Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Perbankan Sediakan "Student Loan", Ini Komentar BI

Kompas.com - 16/03/2018, 20:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta perbankan untuk mengeluarkan produk finansial baru berupa kredit pendidikan atau student loan.

Terkait hal ini, Bank Indonesia (BI) memberikan pandangannya. Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto menyebut, pinjaman jenis apapun dapat dilaksanakan, asal dengan mitigasi risiko yang baik.

"Di mana-mana, juga negara di dunia, yang namanya student loan (kredit pendidikan) itu sudah relatif besar. Bagaimana risiko yang mungkin timbul dalam kaitannya pembayaran bisa memitigasinya," ucap Erwin di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Erwin mengungkapkan, bank sentral akan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyusun program terkait dengan kredit pendidikan. Dengan begitu, usulan dan PR yang diberikan oleh Presiden Jokowi bisa dilaksanakan.

Baca juga : Jokowi Minta Perbankan Garap Kredit Pendidikan seperti di AS

Erwin pun menuturkan, kredit pendidikan sudah diterapkan di banyak negara. Fasilitas pembiayaan ini diyakini bakal menaikkan tingkat pendidikan masyarakat.

"Student loan itu kan commit (berkomitmen) untuk meningkatkan tingkat pendidikan dari masyarakat, ini sangat penting," kata Erwin.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta perbankan memberikan stundet loan. Dengan demikian, kredit yang diberikan ke masyarakat tidak melulu untuk hal yang konsumtif kredit properti atau kendaraan bermotor.

"Saya ingin memberi PR (pekerjaan rumah) kepada Bapak Ibu sekalian, dengan yang namanya student loan atau kredit pendidikan," kata Jokowi saat pertemuan dengan pimpinan bank umum di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Jokowi mengaku heran perbankan Indonesia tak memiliki produk kredit pendidikan. Padahal, kata dia, nilai nominal outstanding atau realisasi pembiayaan pendidikan di AS telah melampaui total outstanding pinjaman kartu kredit.

Jokowi menyebutkan, total pinjaman kartu kredit di AS mencapai 800 miliar dollar AS. Adapun total pinjaman kredit pendidikannya mencapai 1,3 triliun dollar AS. "Kaget saya membaca ini," sebut Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com