BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, ada peningkatan kecepatan di jalan tol Jakarta-Cikampek seiring dengan penerapan tiga kebijakan di jalur tersebut.
Kemenhub memberlakukan tiga kebijakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yaitu ganjil genap di Pintul Bekasi Barat dan Timur, perlarangan kendaraan truk, dan pemberlakuan jalur khusus bus. Ketiga kebijakan ini berlaku pada pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB.
"Dalam beberapa hari ini ada data-data menggembirakan, tercatat ada lalu lintas di situ turun 36 persen. Dengan turunnya lalu lintas itu kecepatan juga naik 22 persen. Jadi ini korelasi yang langsung," kata Budi Karya saat ditemui di Mega City Mal, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/3/2018).
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II ini menuturkan, para pengguna jalan tol juga mempunyai beberapa solusi merespons pemberlakuan tiga kebijakan tersebut.
Baca juga: 3 Jurus Kemenhub Urai Kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Menurut dia, para pengguna jalan tol memilih berangkat bekerja lebih pagi dari waktu pemberlakuan ganjil genap tersebut, agar bisa melewati Pintu Tol Bekasi Barat dan Timur.
"Kedua, pelanggan merubah rute semula lewat Bekasi Barat dan Timur, kini lewat Pintu Tol Tambun. Ini pola yang cerdik dilakukan para pengguna jalan tol. Dan yang berangkat pagi-pagi itu sekitar 6 persen-11 persen dari jumlah kendaraan," sebutnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Aryani menambahkan, jumlah peningkatan kecepatan tersebut merupakan rata-rata kecepatan harian di Jalan Tol Jakarta - Cikampek setelah pemberlakuan tiga kebijakan Kemenhub.
Menurut dia, selama ini kecepatan rata-rata harian di jalan tol tersebut sebelum pemberlakuan kebijakan sebesar 55 kilometer per jam.
"Jadi peningkatannya (kecepatan) macam-macam. Ada yang dari 55 kilometer per jam menjadi 67 kilometer per jam," ucap dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.