JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mendorong Koperasi Unit Desa (KUD) kembali membangun kemitraan dengan Perum Bulog dalam pengadaan gabah atau beras dari tingkat petani.
Hal ini dilakukan guna mendukung program pemerintah dalam pengadaan stok beras nasional.
"Koperasi harus diberdayakan kembali, di-reengineering kembali agar kita bisa mengembalikan lagi kepada fungsinya,” kata Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta, melalui keterangan resmi, Senin (19/3/2018).
Wayan menegaskan, masih banyak koperasi yang menyerap gabah petani, belum menjalin kerja sama dengan Bulog. Selama ini gabah beras yang dibeli dari petani, langsung dijual kembali oleh koperasi kepada pedagang.
Baca juga: Bulog Jelaskan Alasan Belum Maksimal Serap Gabah Petani
Salah satu upaya mendorong kemitraan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi penandatanganan Nota Kesepahaman antara 11 KUD yang bergerak di bidang pangan dengan enam Kepala Sub Divre Perum Bulog yang berada di Jawa Tengah.
"Melalui penandatangan MoU tersebut, diharapkan KUD segera mempersiapkan diri untuk menjadi pemasok beras ke Bulog. Karena rata-rata koperasi tersebut bisa menyetorkan beras ke Bulog 500 - 700 ton per tahun. Itu jumlah yang potensial untuk meningkatkan stok beras nasional," papar Wayan.
Di samping itu, Bulog akan melakukan pembinaan agar beras yang disetorkan kepada Bulog dapat memenuhi standar yang ditetapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.