Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2018, Bank Mandiri Kejar Pertumbuhan Kredit Hingga 8 Persen

Kompas.com - 21/03/2018, 20:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 7-8 persen pada semester I 2018. Hal ini memperhatikan mulai menggeliatnya sejumlah sektor perekonomian pada awal tahun 2018.

"Kami harapkan 7-8 persen. Kuartal I 2018 biasanya agak slow (lambat)," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Rabu (21/3/2018).

Kartika menyebutkan, beberapa segmen penyaluran kredit terpantau masih lambat hingga kuartal I 2018. Segmen tersebut antara lain konsumer dan menengah.

Sementara itu, segmen korporasi, seperti infrastruktur, telekomunikasi, dan properti sudah mulai terpantau tinggi. Hanya saja, penarikannya masih cenderung lambat mengikuti siklus penarikan belanja modal (capital expenditure) yang biasanya terjadi pada bulan Maret 2018.

Baca juga: Pungut Biaya Pengisian Ulang Go-Pay, Ini Penjelasan Bank Mandiri

Dengan demikian, Kartika memprediksi puncak permintaan dan penyaluran kredit baru akan terjadi pada kuartal II dan III 2018. Sementara itu, segmen-segmen mikro dan konsumer sudah terpantau tinggi penyalurannya sejak awal tahun.

"Khususnya di kredit serbaguna dan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Consumer dan mortgage juga tumbuh di atas double digit," jelas Kartika.

Sepanjang tahun 2017 lalu, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 729,5 triliun. Capaian tersebut tumbuh sebesar 10,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com