Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Gandeng Grup Salim Bangun Bintan New Airport

Kompas.com - 23/03/2018, 18:57 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II bersama pihak swasta PT Bintan Aviation Investments sepakat bekerja sama untuk membangun bandara baru di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, yang dinamakan dengan Bintan New Airport. Bintan Aviation merupakan anak usaha dari Gallant Venture, yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Grup Salim.

Bintan New Airport akan jadi bandara kedua di Provinsi Kepulauan Riau setelah Bandara Raja Haji Fisabilillah yang berlokasi di Kota Tanjung Pinang.

"Kami sudah tanda tangan MoU (Memorandum of Understanding) sejak Juni 2017 kemarin. Sekarang kami ke sini untuk lihat lokasinya sekaligus dengar paparan langsung dari Bintan Aviation," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat ditemui di tengah kunjungannya di lokasi proyek Bintan New Airport, Jumat (23/3/2018).

Awaluddin menyebutkan, konsep Bintan New Airport ini berbeda dengan bandara pada umumnya. Bila bandara biasanya dibangun karena memang ada kebutuhan aksesibilitas untuk masyarakat umum, kehadiran Bintan New Airport lebih kepada penunjang sektor pariwisata di Bintan yang kebanyakan bergerak dalam wujud resort dan kawasan wisata lainnya.

Baca juga: AP II Naikkan Tarif Penumpang Domestik di Terminal I dan II Bandara Soekarno-Hatta

Dari perjanjian tersebut, disepakati seluruh pendanaan dan pengerjaan infrastruktur fisik bandara dilakukan oleh pihak Bintan Aviation. Sesudah bandaranya jadi dengan target pengerjaan selesai pada 2020, operasional dan pengelolaannya dilakukan oleh AP II.

Menurut Awaluddin, model airport resort facilities seperti yang akan dibangun di Bintan ini sudah banyak dilakukan sejumlah negara. Dia menyebutkan, beberapa di antaranya adalah bandara di Pulau Samui, Thailand yang dibangun oleh Bangkok Airways serta bandara di Maladewa.

Model kerja sama ini dinilai saling menguntungkan. Terlebih, kawasan Bintan dianggap punya potensi pariwisata yang baik beberapa tahun ke depan sehingga para turis memerlukan kemudahan akses ke sana.

Pada saat bersamaan, Managing Director PT Bintan Aviation Investments Michael Wudy menuturkan Bintan New Airport akan terintegrasi dengan kawasan industri dan tersedia fasilitas perpindahan antarmoda. Hal itu dikarenakan lokasi Bintan New Airport dekat dengan pusat industri yang dikelola oleh PT Bintan Inti Industrial Estate.

"Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan juga telah mengubah status Bintan Airport bukan lagi private airport, tapi penuh sebagai bandara publik, sehingga kami memerlukan kolaborasi dengan AP II untuk mewujudkan bandara ini," tutur Wudy.

Setelah menandatangani MoU, pihak AP II bersama PT Bintan Aviation Investments akan membuat kesepakatan turunan yang berisi hal teknis, termasuk pembagian peran dan tugas dalam kerja sama tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com