Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf Dorong Perbankan Syariah Biayai Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 23/03/2018, 19:17 WIB
Andi Hartik,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus mendorong pembiayaan permodalan dari perbankan syariah untuk pengembangan ekonomi kreatif. Sebab, pembiayaan perbankan syariah untuk ekonomi kreatif masih sangat minim.

"Bahwa tugas kami kan mencarikan akses dari pelaku ekonomi kreatif ini untuk memenuhi permodalannya ke lembaga keuangan khususnya perbankan," kata Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K Kusuma dalam kegiatan Sharia Day "Sharia Banking for Creative Business Matching" di Kota Malang, Jumat (23/3/2018).

Namun demikian, Restog mengatakan bahwa ekonomi kreatif sebenarnya tidak cocok bagi perbankan syariah untuk dilakukan pembiayaan. Sebab secara jaminan kolateral, pelaku ekonomi kreatif sangat lemah.

"Ekonomi kreatif ini kurang cocok dengan perbankan. Kenapa karena mereka kayak jaminan Kolateral mereka jarang punya. Mereka kebanyakan punya dalam bentuk karya. Sekarang bank maunya yang fisik, tanah bangunan, mobil, inventori," katanya.

Baca juga: Bekraf Genjot Ekspor Produk Ekonomi Kreatif Sektor Kuliner

Kendati demikian, pihaknya akan terus berusaha supaya pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan pembiayaan dari perbankan syariah. "Saya ingin perbankan ini mulai mengenal ekonomi kreatif itu apa. Sehingga perbankan mau memberikan pembiayaan ke pelaku ekonomi kreatif," katanya.

Ada berbagai skema yang bisa dilakukan pelaku ekonomi kreatif supaya bisa mendapatkan pembiayaan dari perbankan syariah. Salah satunya dengan skema pinjaman atau dengan mendapatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari bank.

"Mereka bisa masuk, baik itu dari sisi pembiayaan yang konsepnya kredit atau pinjaman atau bisa saja kalau mereka punya CSR bisa diarahkan untuk pengembanan ekonomi kreatif," katanya.

Selama ini, Malang merupakan tempat tumbuhnya pelaku ekonomi kreatif. Hal itu ditunjang oleh banyaknya perguruan tinggi yang ada di Malang. "Sangat besar karena ditunjang dari banyaknya universitas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com