Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Dorong Potensi Rumput Laut di Fakfak

Kompas.com - 26/03/2018, 07:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong potensi komoditas rumput laut di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, untuk bisa lebih maju lagi. Dorongan itu dilakukan Susi dengan terjun langsung menggunakan paddle board miliknya untuk panen raya rumput laut di sana.

"Panen raya ini diharapkan jadi awal menuju ekonomi masyarakat yang lebih baik. Saya ingin rumput laut menjadi alternatif usaha dan secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat di sini," kata Susi ketika berada di Fakfak pada Jumat (23/3/2018), sebagaimana dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Minggu (25/3/2018).

Ada 4 hektar luas lahan yang menjadi lokasi panen raya rumput laut di sana. Lahan itu merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama pemerintah daerah setempat.

Dalam kesempatan itu, Susi berpesan pada PT Algae selaku perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pengolahan rumput laut agar ikut memajukan budidaya rumput laut di Fakfak. Caranya adalah dengan memberikan harga yang wajar terhadap panen rumput laut warga di sana.

Baca juga: Susi Imbau Warga Papua Budidaya Kepiting Bakau dengan Pertahankan Induknya

Pada saat bersamaan, Ketua Adat Kampung Saharei di Distrik Fakfak Timur, Abdul Kadir Manggawa, menilai bantuan pemerintah dalam mengembangkan budidaya rumput laut efektif meningkatkan pendapatan masyarakat. Abdul juga menyatakan keinginannya agar program transfer nelayan turut didukung oleh KKP.

"Dengan program transmigrasi nelayan ke Distrik Weri, maka akan ada transfer pengetahuan bagi masyarakat," tutur Abdul.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menambahkan, pihaknya akan turut serta membangun dan menata sistem tata niaga rumput laut yang baik dan transparan di Fakfak. Hal itu dilakukan supaya Fakfak bisa jadi sentra budidaya rumput laut berskala nasional.

"Kami harapkan pengembangan rumput laut di Fakfak akan mendorong peningkatan kapasitas produksi. Nantinya kami akan bangun sistem bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir yang penting untuk menaikkan nilai tambah," ujar Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com