Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan DAK Fisik 2018 Masih 0 Persen hingga Maret

Kompas.com - 26/03/2018, 22:44 WIB
Moh Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyerapan dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2018 masih 0 persen.

"Sekarang ini, Maret, penyerapan untuk DAK fisik itu masih 0 persen. Padahal seharusnya pada Februari alokasinya sudah bisa mencapai 25 persen. Biasanya persyaratan-persyaratan itu bisa dipenuhi," kata Sri Mulyani di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Menurut dia, banyak masalah dan keluhan daerah, berdasarkan evaluasi pelaksanaan DAK tiga tahun sebelumnya, baik itu DAK fisik dan DAK non fisik. Misalnya, persyaratan pencairan DAK dan pelaporan penyerapan DAK.

Bahkan, banyak realisasi penyerapan DAK oleh daerah yang hanya mencapai 62 persen saja dan paling tinggi 92-93 persen.

"Karena mereka harus mencapai output dan outcome, dan penyerapan. Sehingga akhirnya mereka tidak bisa menggunakan seluruhnya," ucap Sri Mulyani.

(Baca juga: Jokowi Ungkap 'Sumbatan' Penyerapan DAK, Mulai Lobi sampai Politisasi)

Karena itu, kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, pemerintah berniat untuk mempermudah pelaporan DAK tersebut.

Misalnya, prosesnya akan disederhanakan melalui sistem informasi. Saat ini sistem tersebut sedang dibangun.

"Penyampaian proposal tidak perlu datang (ke Jakarta). Jumlah laporannya disederhanakan. Menjadi lebih sedikit dan formatnya," ujar Sri Mulyani.

Penyaluran DAK fisik tahun anggaran 2018 sendiri akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap I sebesar 25 persen dari pagu alokasi, disalurkan paling cepat Februari, paling lambat Juli.

Tahap II sebesar 45 persen dari pagu alokasi, disalurkan paling cepat April, paling lambat Oktober.

Tahap III sebesar selisih antara jumlah dana yang telah disalurkan sampai dengan tahap II dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan. Disalurkan paling cepat September dan paling lambat Desember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com