Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Memanasnya Perang Dagang, AS dan China Terus Bernegosiasi

Kompas.com - 28/03/2018, 10:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN Money

HONG KONG, KOMPAS.com - AS dan China dengan tegas saling menyerukan perang dagang. Akan tetapi, ternyata di balik sikap keras tersebut, kedua negara terus melakukan negosiasi agar situasi tetap terkendali.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengejutkan dunia dengan mengumumkan tarif impor terhadap produk-produk China senilai total 50 miliar dollar AS. Keputusan ini diumumkan setelah beberapa pekan sebelumnya Trump mengumumkan pengenaan tarif impor baja dan alumunium.

China pun membalas dengan rencana pengenaan tarif impor produk-produk AS dengan total nilai 3 miliar dollar AS. Tidak hanya itu, China pun memperingatkan bakal membuat perang dagang lebih menyakitkan bagi AS.

Langkah-langkah tersebut memicu kekhawatiran situasi akan benar-benar menjadi perang dagang yang sesungguhnya bagi kedua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Namun demikian, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengungkapkan, ia telah berbicara dengan pejabat-pejabat China guna mencegah perang dagang benar-benar terjadi.

"Kami tak takut dengan perang dagang, tapi itu bukan tujuan kami. Kami akan mengenakan tarif kami dan mengupayakan larangan investasi. Namun, kami secara simultan mengadakan negosiasi dengan China untuk melihat apakah kita akan mencapai kesepakatan," jelas Mnuchin seperti dikutip dari CNN Money, Rabu (28/3/2018).

Pemerintah AS ingin China agar lebih membuka ekonominya bagi pebisnis AS dan menurunkan defisit perdagangan yang besar di antara kedua negara. Trump sendiri menargetkan defisit perdagangan dengan China dapat mencapai 100 miliar dollar AS.

Pada tahun 2017 lalu, berdasarkan data pemerintah AS, defisit perdagangan AS dengan China melonjak ke 375 miliar dollar AS.

Mnuchin menyebut, AS ingin China menghapus aturan yang mewajibkan korporasi asing membentuk perusahaan patungan dengan korporasi China di banyak sektor industri, termasuk otomotif.

AS juga ingin China berhenti memaksa kalangan bisnis AS untuk memberikan hak kekayaan intelektual agar bisa beroperasi di China. Pencurian hak kekayaan intelektual adalah alasan di balik kebijakan tarof impor senilai total 50 miliar dollar AS yang diberlakukan Trump.

The Wall Street Journal mengabarkan, Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer telah merinci permintaan-permintaan AS dalam surat yang ditujukan kepada pejabat tinggi China. Surat itu dilayangkan pada pekan lalu.

Beberapa hal yang disebut AS dalam surat tersebut antara lain permintaan kepada China untuk menurunkan tarif untuk mobil-mobil produksi AS, meningkatkan belanja produk semikonduktor AS, dan memberikan akses yang lebih besar kepada sektor finansial China. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com