Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi dan Softbank Akan Bangun Pembangkit Tenaga Surya Terbesar di Dunia

Kompas.com - 28/03/2018, 18:18 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Pemerintah kerajaan Arab Saudi dan Softbank Group Corp meneken memorandum of understanding (MoU) untuk membangun pembangkit tenaga surya dengan nilai proyek 200 miliar dollar AS, yang merupakan proyek energi terbarukan terbesar di dunia saat ini.

Masayosi Son selaku pendiri Softbank mengungkapkan kerja sama tersebut pada Selasa waktu setempat di New York dalam sebuah upacara penandatanganan dengan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.

Pangeran Mohammed sendiri saat ini sedang mencari cara untuk mendiversifikasi perekonomian Arab Saudi agar tidak terlalu bergantung pada minyak. Kesepakatan ini juga menandai keseriusan Arab Saudi untuk mengembangkan energi terbarukan.

Sebelumnya pada Oktober 2017 lalu pihak Arab Saudi membuka penawaran untuk proyek pertama energi terbarukan di negeri ini yakni untuk pembangkit tenaga surya 300 megawatt.  

Baca juga : Lebih Murah, India Fokus Bangun Energi Surya

Softbank nantinya akan mengubah gurun pasir di Saudi jadi taman panel surya berkekuatan 200 gigawatt, yang mana 100 kali lebih besar dibanding proyek pertama dan setara dengan sepertika proyek fotovoltaik di dunia pada tahun lalu, menurut kompilasi data Bloomberg New Energy Finance.

"Ini adalah langkah besar dalam sejarah manusia," kata Pangeran Mohammed, seperti dikutip dari Bloomberg. "Ini merupakan langkah berani, berisiko dan kami berharap (proyek ini) akan sukses."

Proyek pembangkit listrik tenaga surya di duniaBlomberg New Energy Finance, Softbank Proyek pembangkit listrik tenaga surya di dunia
Jika proyek ini terbangun maka tenaga yang dihasilkan tiga kali lipat kapasitas listrik di Arab Saudi saat ini, atau sebesar 77 gigawatt pada 2016, menurut data Bloomberg New Energy Finance.

Sebanyak dua pertiga energi listrik di Arab Saudi mengunakan gas alam, dan sisanya dengan minyak. Hanya ada sedikit proyek pembangkit tenaga surya saat ini d negara ini.

Masayosi Son mengatakan bahwa proyek ini bisa menciptakan 100.000 pekerjaan baru di Arab Saudi dan memangkas ongkos listrik hingga 40 miliar dollar AS. Pembangunan diproyeksi selesai pada 2030 dengan nilai proyek sekitar 1 miliar dollar AS per gigawatt.

"Kerajaan Arab Saudi memiliki paparan surya yang baik, lahan yang luas, insinyur yang berbakat serta tenaga kerja yang mencukupi. Yang paling penting adalah visi masa depannya," kata Son.

Kompas TV Pesawat Hainan Airlines berhasil menempuh penerbangan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com