Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Ekonomi Makin Parah, Venezuela Berencana Redenominasi Mata Uang

Kompas.com - 29/03/2018, 09:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

CARACAS, KOMPAS.com - Krisis ekonomi yang terjadi di Venezuela sudah sangat parah hingga terjadi hiperinflasi.

Kondisi ini pun menjadi lahan janji kampanye pemilihan umum (pemilu) presiden yang akan diselenggarakan tahun ini.

Calon inkumben menyatakan bakal memangkas beberapa digit mata uang alias redenominasi. Sementara itu, penantangnya menyerukan adopsi mata uang dollar AS.

Mengutip Washington Post, Kamis (29/3/2018), Presiden Nicolas Maduro mengungkapkan rencana penyelamatan moneternya. Ia akan memangkas tiga digit angka nol dari mata uang bolivar atau dikenal dengan istilah redenominasi.

Dengan demikian, harga selusin telur di Venezuela yang saat ini mencapai 250.000 bolivar, maka harganya akan berubah menjadi 250 bolivar. Harga telur tersebut sudah tergolong bombastis karena inflasi yang parah.

"Saya meminta doa dan dukungan Anda semua untuk kesuksesan rekonversi moneter ini," ujar Maduro.

Adapun pesaing Maduro dalam pilpres, Henri Falcon, mengajukan langkah yang lebih radikal. Ia ingin agar Venezuela mengikuti langkah Ekuador dan Panama, yakni menggunakan dollar AS dalam perekonomian Venezuela.

Falcon berpendapat, dengan melakukan itu, maka Venezuela tidak perlu mencetak uang baru. Sebab, mencetak uang baru dampaknya akan langsung kepada inflasi.

Rencana redenominasi mata uang oleh Maduro pun ditanggapi dengan sangat skeptis oleh para analis. Menurut mereka, dampak redenominasi terhadap hiperinflasi akan sangat minim dan rencana tersebut akan membingungkan.

Pada 2 Juni 2018 mendatang, di bawah rencana Maduro, mata uang bolivar dengan denominasi yang lebih rendah bakal diedarkan. Meskipun demikian, mata uang yang lama, dengan denominasi tertinggi 100.000 bolivar tetap akan berlaku.

Para pedagang pun akhirnya memberlakukan dua harga untuk barang dan jasa, yakni satu untuk uang lama dan satu lagi untuk uang baru. Gaji pun akan diredenominasi, yang dampaknya terhadap daya beli diprediksi sangat kecil.

Di kawasan Amerika Latin, negara seperti Ekuador, Panama, dan El Salvador menggunakan dollar AS dengan tujuan salah satunya untuk stabilitas moneter. Di bawah rencana Falcon, semua harga dan pajak akan dihargai dalam dollar AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com