Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Tak Ada Halangan bagi Perbankan Capai Target Pertumbuhan Kredit

Kompas.com - 29/03/2018, 15:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan kredit perbankan mencapai kisaran 10-12 persen pada tahun 2018 ini. Regulator pun optimistis perbankan dapat mencapai target tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menuturkan, optimisme perbankan tersebut terlihat dari Rencana Bisnis Bank (RBB) yang diajukan kepada regulator pada tahun ini. Dalam RBB, perbankan nasional mematok target pertumbuhan kredit mencapai 12 persen.

"Di RBB, pertumbuhan kredit mereka targetkan kira-kira 12 persen, lebih optimis dari tahun lalu yang mencapai 11,5 persen," kata Heru dalam media briefing di Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Heru menjelaskan, pada tahun 2017 lalu industri perbankan masih melakukan konsolidasi. Karena itulah, pertumbuhan kredit cenderung tertekan karena bank pun selektif dalam menyalurkan kredit dan masih melakukan pemberesan terhadap kredit-kredit yang bermasalah.

Baca juga : OJK: Tahun 2018, Perbankan Siap Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

 

Meskipun demikian, Heru memandang konsolidasi yang dilakukan perbankan secara perlahan telah selesai pada tahun ini. OJK pun menargetkan seluruh proses konsolidasi perbankan dapat rampung pada akhir Maret 2018 ini.

Dengan demikian, perbankan kemudian dapat fokus untuk menyalurkan kredit. Pada akhirnya, perbankan dapat turut mendukung pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

"Tahun lalu lebih banyak konsolidasi, tapi dari waktu ke waktu konsolidasi perbankan semakin oke. Saya targetkan akhir Maret 2018 sudah lakukan itu (selesai konsolidasi), sehingga perbankan siap untuk tumbuh," jelas Heru.

Heru mengungkapkan, beberapa sektor yang pada tahun lalu mengalami kontraksi pun sudah menunjukkan perbaikan. Ia menyebut, sektor-sektor tersebut antara lain pertambangan dan perkebunan.

Baca juga : Kredit Perbankan Bisa Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI 7 Persen

Kondisi sektor pertambangan, imbuh Heru, saat ini pun telah menunjukkan perbaikan secara perlahan. Ini terlihat salah satunya dari harga batu bara yang sudah mengalami penguatan dalam beberapa waktu terakhir.

Selain itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan pun sudah jauh di atas profilnya, yakni 23 persen. Dari sisi likuiditas pun tidak ada gangguan.

Apabila semua indikator kesehatan dan kekuatan sudah terpenuhi, maka OJK mempersilakan bank untuk tumbuh. Hal ini cenderung belum terjadi pada tahun 2017 lalu, sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan perbankan.

"Kalau semua sudah oke, maka silakan tumbuh," sebut Heru.

Kompas TV Student loan menurut presiden adalah bentuk inovasi yang bisa dijajaki perbankan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com