Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Minta Maaf Server DJP Sempat "Down" Saat Pelaporan E-Filing

Kompas.com - 01/04/2018, 08:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Proses pelaporan SPT pajak dengan sistem elektronik atau e-filing sempat mengalami kendala pada server atau jaringan. terkait hal itu, Menteri Keuangan (Menkeu) menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat yang ingin melaporkan pajak. 

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani usai melakukan peninjauan pelaporan SPT di KPP Madya Jakarta, Sabtu (31/3/2018).

“Kami juga minta maaf, karena berarti itu, menandakan kami harus terus meningkatkan kemampuan jaringan untuk bisa menampung minat dan partisipasi masyrakat untuk bayar pajak, terutama orang pribadi,” kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Sri Mulyani melanjutkan, pada Kamis (29/3/2018) banyaknya pendaftaran yang masuk mengakibatkan sistem menjadi lamban bahkan ada yang tidak bisa mengakses.

”Kalau hari ini pun, masih ada yang lambat karena adanya kelengkapan,” tambahnya.

Baca juga : Sri Mulyani Pantau Hari Terakhir Pelaporan SPT

Namun, hal ini memperlihatkan bahwa antusiasme wajib pajak pada pelaporan melalui elektronik meningkat. Sayangnya, server DJP masih mengalami kendala.

Hal ini di dengar sendiri oleh Sri Mulyani. Pada minggu terakhir banyak sekali yang ingin mencoba mengisi melalui e-filing dan mendapatkan e-fin tapi salurannya sempat down.

“Tadi saya juga bicara dengan beberapa pelapor, yang memiliki berbagai persoalan, pertama salurannya sempet down, terutama pada hari Kamis, sebelum libur panjang makanya semua pada push pada hari itu, sehingga saluran stuck karena begitu banyaknya mereka yang menunggu sampai hari terakhir,” imbuh Sri Mulyani.

Bukan hanya itu, persoalan selanjutnya yakni banyaknya orang yang masih menunggu meskipun pelaporanya sudah selesai. Menurutnya hal itu ditengarai oleh berbagai faktor salah satunya kecepatan infrastruktur jaringan atau kelengkapan pengisiannya.

Menurutnya, hal itu menandakan bahwa tantangan pemerintah ke depan adalah meningkatkan dari sisi kesiapan teknisnya seperti elektronik atau server.

Baca juga : Sri Mulyani: Sudah 10,05 Juta Orang yang Laporkan SPT

 

“Saya tentu mengimbau, kepada seluruh wajib pajak kalau bisa tidak usah menunggu sampai hari terakhir. Kalau disini banyak sekali petugas pajak yang memberikan bimbingan bagaimana untuk mengisi dan apa yang kurang, apa yang menyebabkan pengisian itu tidak bisa diproses secara cepat karena ada kekurangannya,” kata dia.

Agar tidak terjadi hal serupa, pemerintah akan evaluasi secara menyeluruh, mulai dari sistemnya, jaringan, hingga sistem internal DJP.

Pemerintah pun berencana membuat strategi untuk mengarahkan WP untuk menggunakan e-form dulu dan tidak harus masuk.

“Bayar pajak penting untuk negara dan saya terima kasih sebagai Menkeu atas nama Dirjen Pajak pada seluruh masayarakat yang sudah membayar pajak secara patuh memenuhi kewajiban pajak,” tutupnya. (Arsy Ani Sucianingsih)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Server pajak sempat down, Sri Mulyani minta maaf pada Sabtu (31/3/2018)

Kompas TV Pelayanan selain dengan manual, kini lebih banyak menggunakan elektronik atau e-filing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com