Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didorong Bumbu dan Bensin, Inflasi Maret 0,20 Persen

Kompas.com - 02/04/2018, 11:37 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Maret 2018 sebesar 0,20 persen. Ada dua faktor besar yang mendorong terjadinya inflasi sebesar 0,20 persen tersebut berdasarkan data dari Indeks Harga Konsumen (IHK) 82 kota di Indonesia.

"Penyebab utama adalah kenaikan harga bumbu-bumbuan dan bensin," kata Kepala BPS Suhariyanto melalui konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).

Suhariyanto menyebutkan,  inflasi tahun kalender 2018, yakni Maret 2018 terhadap Desember 2017 tercatat sebesar 0,99 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,40 persen.

Secara umum, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi banyak disumbang dari sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yaitu sebesar 0,28 persen di mana andil terhadap inflasi Maret 2018 0,05 persen. Kelompok pengeluaran terbesar kedua adalah bahan makanan, yaitu 0,14 persen dengan andil terhadap inflasi Maret 2018 sebesar 0,05 persen.

Baca juga: Inflasi Tahunan Venezuela Tembus 6.000 Persen

Kelompok pengeluaran lain yang turut menyumbang andil inflasi namun tidak signifikan adalah dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Pada kelompok ini, Suhariyanto menekankan pada kenaikan harga rokok filter yang turut andil terhadap inflasi.

"Faktor lainnya adalah kenaikan upah tukang bukan mandor pada kelompok pengeluaran perumahan serta kenaikan harga emas dan perhiasan pada kelompok pengeluaran sandang. Selebihnya kecil-kecil (andil terhadap inflasi)," tutur Suhariyanto.

Sementara, komoditas yang menyumbang deflasi adalah beras, ikan segar, serta beberapa jenis sayuran. Harga beras yang telah mengalami penurunan disebut Suhariyanto turut menyumbang angka deflasi dari total hasil inflasi secara umum 0,20 persen untuk Maret 2018.

"Meski begitu, dapat saya katakan bahwa angka inflasi ini masih terkendali karena year on year, inflasi Maret 2017 sebesar 3,61 persen sehingga 3,40 persen untuk Maret 2018 year on year lumayan terkendali," ujar Suhariyanto.

Baca juga : Setelah Pertamax, Pertamina Naikkan Harga Pertalite

Kompas TV Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU di kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan pasca kenaikan harga BBM jenis Pertalite.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com