Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih Kecam Kebijakan Tarif Impor China

Kompas.com - 03/04/2018, 12:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Gedung Putih mengkritik China yang telah menetapkan kebijakan tarif impor terhadap produk-produk AS, termasuk daging babi dan wine. Beijing mengenakan tarif impor hingga 25 persen terhadap 128 produk asal AS.

Kebijakan itu merupakan balasan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memutuskan untuk mengenakan tarif impor terhadap baja dan alumunium. China menyatakan, kebijakan tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan dan menyeimbangkan kerugian yang disebabkan pengenaan tarif baru.

Mengutip BBC, Selasa (3/4/2018), bursa saham AS anjlok dan bursa saham Asia dibuka melemah, sejalan dengan kekhawatiran perang dagang kian memanas. Di Asia, indeks saham Nikkei 225 di Jepang dibuka melemah sekitar 1,5 persen.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih menuduh Beijing mengganggu pasar global.

Baca juga: Balas Kebijakan Trump, China Kenakan Tarif Impor 128 Produk dari AS

"Subsidisasi dan berlanjutnya overkapasitas di China adalah akar masalah krisis baja. Ketimbang membidik ekspor AS yang diperdagangkan dengan adil, China harus menghentikan praktik perdagangannya yang curang, yang mengganggu keamanan nasional AS dan pasar global," ujar juru bicara Gedung Putih Linda Walters.

Trump sendiri mendeskripsikan China sebagai musuh ekonomi AS. Beberapa waktu lalu, AS pun telah mengambil langkah besar yang memicu ketegangan dengan China.

Pada 8 Maret 2018 lalu, AS mengumumkan kebijakan tarif impor baja dan alumunium global. Kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi produsen-produsen AS dan kritikal untuk keamanan nasional AS.

China pun menantang AS dan mengumumkan kebijakan balasan dengan pengenaan tarif impor untuk produk-produk AS senilai 3 miliar dollar AS. Tarif tersebut berlaku efektif pada awal pekan ini dan membidik produk-produk asal AS seperti daging babi beku, kacang-kacangan, buah segar dan kering, ginseng, hingga wine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com