Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulpen Buatan Napi akan Diproduksi Besar-besaran

Kompas.com - 03/04/2018, 14:24 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) akan memasarkan produk hasil buatan narapidana di lembaga pemasyarakatan (lapas) secara lebih masif lagi.

Salah satu produk narapidana atau warga binaan yang akan didorong adalah pulpen premium dengan nama Jail Pen.

"Jail Pen itu mau kami dorong karena itu betul-betul baik. Untuk tahap pertama, kami serahkan sebagai suvenir dan nanti secara massal kami akan buat," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat menghadiri Pameran Produk Unggulan Narapidana di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).

Yasonna menjelaskan, Jail Pen memiliki kualitas yang tak kalah dengan pulpen premium lainnya. Selama ini, Jail Pen telah diperkenalkan sebagai suvenir atau cindera mata kepada para duta besar negara lain yang ada di Indonesia.

Dalam menggencarkan pemasaran produk hasil buatan narapidana, Yasonna bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Selain Jail Pen, ada sejumlah produk unggulan lain yang sudah menembus pasar ekspor ke beberapa negara.

"Ada mebel ke Eropa, dan Korea Selatan, serta beberapa negara lain. Banyak juga yang dipasarkan di domestik," tutur Yasonna.

Jumlah warga binaan di seluruh Indonesia sekitar 230.000 dipandang Yasonna dapat menjadi tenaga kerja yang berpotensi memajukan industri di Indonesia.

Terlebih, selama beberapa tahun terakhir Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menggiatkan lapas produktif dan lapas industri, di mana tiap napi dibekali kemampuan dan keterampilan untuk menghasilkan produk berdaya saing.

Ada banyak produk lain yang telah dihasilkan narapidana di dalam lapas, di antaranya kerajinan tangan, batik, bola kaki, sarung tangan soft ball, sepatu, hingga sandal. Produk-produk tersebut sudah banyak digunakan di dalam negeri, seperti sandal yang dijadikan alas kaki di hotel-hotel Provinsi Riau dan daerah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com