Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Mania Minta Menhub Selesaikan Masalah Penumpang di Stasiun Duri

Kompas.com - 04/04/2018, 14:14 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas KRL Mania mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera mengatasi permasalahan penumpang kereta komuter di Stasiun Duri.

Pengurangan perjalanan kereta dan penggunaan jalur reguler untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta membuat waktu tunggu penumpang kereta komuter lintas Duri-Tangerang di Stasiun Duri menjadi lebih lama hingga menyebabkan kepadatan yang cukup parah.

"Kalau saya lihat ini bukan ranahnya KCI. Kemenhub punya peran besar, jangan buat pencitraan sesaat saja kereta bandara ini. Harusnya mereka lihat kenyataan bagaimana biar enggak merugikan penumpang KRL reguler," jelas Koordinator Komunitas KRL Mania Nurcahyo kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).

Baca juga : Viral, Video Padatnya Penumpang Lawan Arah di Eskalator Stasiun Duri

Adapun kenyataan yang mesti dilihat oleh pemerintah adalah soal banyaknya penumpang di kereta komuter dibanding di kereta bandara.

Menurut Nurcahyo, adalah sebuah hal yang lucu jika mengorbankan ribuan penumpang kereta komuter reguler demi kereta bandara.

"Ini kan jadi lucu, wajar kalau sekarang teman-teman penumpang komuter merasa emosi. Mestinya kan yang mengalah ini kereta bandara yang penumpangnya tidak banyak, bukannya KRL yang penumpangnya ribuan," imbuh dia.

Oleh sebab itu, Nurcahyo menuntut agar Menteri Perhubungan (Menhub) segera mengeluarkan kebijakan atau setidaknya pernyataan guna menyelesaikan masalah tersebut.

Baca juga : KRL Mania: Demi Kereta Bandara, Pemerintah Korbankan Ribuan Penumpang Kereta Komuter

"Pada dasarnya PT KCI dan PT KAI ini hanya menuruti perintah atasannya, Minimal sekarang ini ada statement dari Menhub atau Dirjen Perkeretaapian terkait hal ini karena sampai sekarang saya belum dengar dari mereka," pungkasnya.

Kompas TV Kereta terpaksa diberhentikan karena lintasannya dekat dengan lokasi kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com