Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Industri Tekstil, Indonesia Harus Tetap Kreatif

Kompas.com - 04/04/2018, 20:21 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Meski kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia terbilang baik, para pemangku kepentingan pada industri ini harus tetap kreatif. "Kita bisa belajar dari Jepang," kata pemilik PT Harapan Kurnia, Wendi Kurnia di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Wendi yang lama berkecimpung di bisnis TPT mengatakan bahwa pasar Jepang sejatinya tidak besar. Namun, Jepang mengembangkan banyak inovasi.

Ia memberi contoh bahwa Jepang mengembangkan bahan jas dari bahan kaus. Produk dari bahan kaus yang mampu menyerap keringat ini, menurut hemat Wendi tentu sangat cocok bagi masyarakat di daerah tropis seperti halnya Indonesia. "Inovasi perlu dilakukan agar bisnis kain di Indonesia tetap berjalan," tuturnya.

Menurut pemilik PT Harapan Kurnia, Wendi Kurnia, saat ini bahan baku tekstil banyak berasal dari alam. Harapan Kurnia menjadi salah satu pengguna produk PT South Pacific Viscose (SPV) yang menjadi mitra Lenzing Group di Indonesia.Kompas.com/Josephus Primus Menurut pemilik PT Harapan Kurnia, Wendi Kurnia, saat ini bahan baku tekstil banyak berasal dari alam. Harapan Kurnia menjadi salah satu pengguna produk PT South Pacific Viscose (SPV) yang menjadi mitra Lenzing Group di Indonesia.

Dalam kesempatan pameran Indo Intertex di JIExpo, Kemayoran Jakarta itu, Wendi mengikuti kegiatan Lenzing Group, salah satu produsen bahan baku produk tekstil dan garmen di dunia. Di Indonesia, Lenzing Group bermitra dengan PT South Pacific Viscose (SPV).

Kini, Leinzing, kata Director Global Brand Management Lenzing Group Harold Weghorst, dalam kesempatkan tersebut, beralih dari produsen serat tekstil business to business (B2B) menjadi business to business to consumer (B2B2C).

Dari laman kontan.co.id diperoleh catatan bahwa pada rilis kinerja industri TPT Indonesia dari Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (BPN API) per 2017, nilai ekspor TPT Indonesia tumbuh menjadi 12,54 miliar dollar AS. Pada 2016, nilai ekspor itu ada di posisi 11,38 miliar dollar AS.

Petugas sedang membenahi lampu gerai pameran Tencel sebagai merek andalan Lenzing di JIExpo Kemayoran pada Rabu (4/4/2018). Kini, Leinzing beralih dari produsen serat tekstil business to business (B2B) menjadi business to business to consumer (B2B2C).Kompas.com/Josephus Primus Petugas sedang membenahi lampu gerai pameran Tencel sebagai merek andalan Lenzing di JIExpo Kemayoran pada Rabu (4/4/2018). Kini, Leinzing beralih dari produsen serat tekstil business to business (B2B) menjadi business to business to consumer (B2B2C).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com