Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Dirjen KA, KRL Mania Minta "Headway" Tangerang-Duri Kembali 15 Menit

Kompas.com - 05/04/2018, 20:50 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan penumpang KRL yang tergabung dalam komunitas KRL Mania minta Kementerian Perhubungan mengembalikan jeda jarak (headway) KRL lintas Tangerang-Duri menjadi 15 menit. Saat ini headway KRL Tangerang-Duri menjadi 30 menit sebagai konsekuensi dari bertambahnya frekuensi perjalanan kereta Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami minta headway kembali 15 menit seperti sebelumnya, jangan 30 menit. Kami karyawan pagi-pagi kesusahan karena KRL datangnya lama, banyak yang enggak bisa naik, selalu penuh," kata Wati, salah satu anggota KRL Mania saat bertemu jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian di gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018) malam.

Wati menceritakan, dampak headway KRL yang lebih lama membuat penumpang membeludak di stasiun-stasiun sepanjang lintas Tangerang-Duri. Bahkan, banyak penumpang di stasiun yang berada di antara Tangerang sampai Duri tidak bisa masuk KRL saking penuhnya penumpang yang berangkat dari Tangerang.

Wati juga berpandangan, penambahan rangkaian KRL dari formasi 8 jadi 12 yang dilakukan untuk antisipasi kepadatan penumpang, tidak efektif. Hal itu sudah dibuktikan dengan masih banyak penumpang yang tak terangkut, karena sembari menunggu KRL, penumpang terus berdatangan ke stasiun.

Baca juga: KRL Mania Minta Menhub Selesaikan Masalah Penumpang di Stasiun Duri

Anggota KRL Mania lainnya, Meli, menyinggung sulitnya berpindah peron saat transit di Stasiun Duri. Stasiun Duri sampai saat ini masih dalam tahap renovasi dan belum tersedia tangga atau sarana yang memadai untuk memfasilitasi perpindahan antarperon.

"Renovasi Stasiun Duri lambat sekali," tutur Meli.

Menanggapi permintaan anggota KRL Mania, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri janji menampung semua permintaan tersebut. Dia juga akan segera menyampaikan permintaan para penumpang kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sesegera mungkin.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami janji segera menyelesaikannya karena pemerintah sudah gencar mendorong transportasi publik," ujar Zulfikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com