Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Industri 4.0 Menuntut Pekerja untuk Meningkatkan Kapasitas

Kompas.com - 08/04/2018, 16:00 WIB
Mutia Fauzia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan Revolusi Industri atau Industri 4.0 sebagai era baru dunia industri Tanah Air.

Sehingga, dunia industri wajib berbenah dan meningkatkan kapasitasnya untuk dapat bersaing. Begitu pula peningkatan kapasitas pekerja sebagai komponen penting dalam dunia Industri.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Imelda Freddy mengatakan, perubahan dalam Industri 4.0 pada dasarnya memperkenalkan era pabrik-pabrik cerdas (smart factories) dengan robot atau cyber physical system yang akan mengawasi proses fisik di dalam pabrik.

Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk membuat keputusan sendiri. Sehingga dikhawatirkan peluang kerja akan berkurang karena beberapa aspek pekerjaan akan dikendalikan oleh robot dan mesin.

Baca juga : 5 Industri Utama Disiapkan untuk Revolusi Industri 4.0

“Untuk dapat mengikuti perkembangan industri, para pekerja harus meningkatkan kapasitasnya. Peningkatan kapasitas bisa dilakukan lewat pelatiha, kursus dan juga sertifikasi. Para pelaku industri harus ikut serta dalam upaya ini karena peningkatan kapasitas pekerja akan berdampak positif terhadap industri itu sendiri,” ungkap Imelda melalui keterangan pers, Jumat (06/04/2018).

Para pekerja diharapkan mulai memerhatikan pentingnya penguasaan teknologi, teknologi digital serta bahasa asing. Kemampuan dalam berbahasa asing dan penguasaan teknologi adalah dua modal penting untuk bersaing dalam dunia kerja seiring dengan globalisasi.

Walau di sisi lain Imelda menambahkan, industri 4.0 juga menransformasikan lebih banyak pekerjaan, seperti halnya saat Indonesia mulai diperkenalkan internet 20 tahun yang lalu. Karena meskipun persaingan semakin ketat, perkembangan teknologi sekaligus merangsang inovasi ekonomi.

Baca juga : Jokowi Ragukan Ramalan Revolusi Industri Hilangkan 800 Juta Pekerja

 

Para pekerja diberi kesempatan dan ruang untuk lebih kreatif, kolaboratif serta mengerjakan pekerjaan dan permasalahan rumit yang memang tidak dirancang untuk dikerjakan oleh robot dan mesin.

Dunia pendidikan pun diharapkan mampu berperan aktif untuk mempersiapkan para siswa dalam menghadapi Industri 4.0. Kurikulum yang dirancang dihimbau mengandung pembelajaran dan pengetahuan terkait dunia industri.

Sementara untuk sekolah-sekolah kejuruan, praktek kerja yang dilakukan oleh para siswa harus dijadikan sarana efektif untuk terjun langsung dalam pekerjaan industri.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia harus meninggalkan rasa pesimistis agar terus maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com