Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Trump Mengakhiri Perang Dagang dengan China?

Kompas.com - 09/04/2018, 05:30 WIB
Mutia Fauzia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS), negara adidaya, sekali lagi menyulut konflik tanpa persiapan yang memadai, tujuan yang tidak jelas, dan tanpa strategi penyelesaian konflik yang jelas pula, yaitu seruan perang dagang dengan Cina.

Namun, sebenarnya perang dagang antara China dan Amerika ini masih sangat mungkin untuk dihindari. Syaratnya, diperlukan kebesaran hati Presiden AS Donald Trump.

Trump sendiri selama ini lebih terkenal sebagai sosok yang cenderung minim introspeksi dan kurang bisa menerima kesalahan. Dia menelurkan aneka kebijakan yang kontroversial sebelum menjadi Presiden. 

Misal, kebijakan Trump untuk mencabut dan mengganti Obamacare, sebuah program asuransi kesehatan nasional AS. Kemudian, kebijakan larangan perjalanan ke AS bagi imigran negara mayoritas muslim. 

Baca juga : AS Akui Ada Risiko Perang Dagang dengan China

Kebijakan untuk mencabut perlindungan bagi imigiran muda yang di bawa ke AS, serta kebijakan untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Meksiko.  

Kebijakan-kebijakan tersebut kurang berhasil sebab kongres AS bisa saja membatasi gerak Trump.

Tetapi, ada satu area dimana Presiden AS memiliki kewenangan seluas-luasnya tanpa adanya intervensi dari Kongres atau Pengadilan, yaitu Kebijakan Dagang.

Beberapa ahli menyarankan, untuk menyelesaikan masalah kebijakan tarif impor yang memicu perang dagang adalah dengan menuntut China untuk lebih membuka diri terhadap pasar ekonomi internasional, dan Presiden Xi Jinping diharapkan memenuhi janjinya untuk merubah China menjadi full market economy.

Baca juga : WTO: Perang Dagang AS-China Berdampak Sangat Buruk

Rencana China untuk menjadi lebih terbuka terhadap kondisi ekonomi internasional telah diberitakan sebelumnya, yaitu China 2030, oleh Bank Dunia (Wolrd Bank) dan China’s Development Research Centre.

Tim Ekonomi dari Presiden Trump dikatakan masih dalam tahap berdialog dengan pejabat perdagangan China, mencari jalan keluar untuk mengindari masalah lebih lanjut.

Disadur dari South China Morning Post pihak perwakilan perdagangan Gedung Putih mendorong Cina untuk menurunkan tarif bea masuk untuk mobil Amerika dan membeli beberapa semi konduktor buatan Amerka serikat, sebuah konsensus yang mungkin tidak akan cukup untuk meredakan gejolak pada pendukung Presiden Trump.

Trump sendiri, telah beberapa kali berujar melalui akun Twitter-nya bahwa menghindari defisit perdangan dengan China sebagai bentuk kemenangannya.

Defisit perdagangan tersebut menyentuh angka 375 miliar dollar AS tahun lalu. Tetapi banyak ahli ekonomi melihat bahwa adanya defisit merupakan imbas dari ketidak stabilan hubungan di antara kedua negara.

Kompas TV Isu pearng dagang sempat memantik ketegangan. Namun, hal ini m ereda saat Tiongkok buka pintu negosiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com