Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Beli Perusahaan "Bike Sharing"

Kompas.com - 10/04/2018, 09:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pengguna aplikasi layanan transportasi Uber bakal dapat bertransportasi menggunakan sepeda elektrik. Sebab, Uber dikabarkan membeli perusahaan sewa sepeda umum alias bike sharing asal AS, Jump.

Dikutip dari BBC, Selasa (10/4/2018), Jump yang berpusat di New York memungkinkan pengguna meyewa sepeda elektrik melalui platform daring. Sepeda milik Jump juga tidak memiliki dok dan tidak perlu dikembalikan di tempat-tempat tertentu.

Uber sendiri telah bekerja sama dengan Jump di San Francisco, California. Pihak Uber menyatakan berencana mengekspansi layanan sepeda umum tersebut secara global.

"Kami berkomitmen untuk menghadirkan beragam moda transportasi dalam aplikasi Uber, sehingga Anda bisa memilih moda yang paling cepat dan terjangkau untuk mencapai tempat yang Anda tuju, apakah dengan Uber, sepeda, kereta bawah tanah, atau lainnya," ujar CEO Uber Dara Khosrowshahi.

Baca juga: "Bike Sharing," Solusi Transportasi Inovatif di China

Pasar bike sharing saat ini tumbuh sekitar 20 persen per tahun secara global. David Bailey, profesor dari Aston Business School menyatakan, Uber kemungkinan besar melihat potensi pasar tersebut, namun juga melihat ke depan di mana kecenderungan masyarakat adalah tidak memiliki mobil pribadi.

"Mobil swakemudi telah hadir dan di kota-kota besar Anda tidak perlu memiliki mobil di masa mendatang. Anda mungkin akan menggunakan taksi Uber kemudian melanjutkan perjalanan dengan sepeda. Sehingga, ini tentang menawarkan beragam moda transportasi," jelas Bailey.

Jump didirikan tahun 2008 lalu dan telah menghadirkan layanan bike sharing di 40 kota di 6 negara. Pada tahun 2017 lalu di Washington DC, Jump meluncurkan e-bike dengan tarif 2 dollar AS atau sekitar Rp 27.400 untuk setengah jam pertama, kemudian 7 sen per menit.

Sepeda tersebut hanya menyala apabila pengguna menginjak pedalnya. Pengguna juga dapat menemukan lokasi dan membuka kunci sepeda dengan ponsel pintar.

Kompas TV Sejumlah pelamar mengaku lebih memilih pindah ke Go-Jek mengingat tarif dan bonus yang didapat akan lebih menjanjikan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com