Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan Pangan Jadi Perhatian, Pahami Empat Hal Ini

Kompas.com - 11/04/2018, 17:42 WIB
Josephus Primus

Editor



JAKARTA, KOMPAS.com - Keamanan pangan kian menjadi perhatian semua kalangan lantaran pemerintah makin memberikan perhatian serius. Dalam kaitan dengan ini, pemerintah tak jemu-jemu memberikan pemahaman ikhwal empat tips keamanan pangan.

Sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com hari ini dari Garuda Food, empat tips tersebut adalah kenali pangan yang aman dan beli pangan yang aman.

Yang ketiga, baca label pangan dengan saksama. Salah satu yang harus dicermati adalah Nomor Izin Edar (NED) seperti Makanan Dalam (MD), Makanan Luar (ML), serta Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). "Yang paling penting juga adalah menjaga kebersihan," kata Dian Astriana, Corporate Communication Head Garuda Food.

Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa pihaknya berupaya maksimal untuk mendukung kebijakan pemerintah soal keamanan pangan tersebut. Salah satunya melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berbentuk edukasi tentang kunci dan syarat pangan yang aman.

Terkini, edukasi mengenai hal itu dilaksanakan kepada murid SD Kampung Sawah 02, Ciputat Baru, Tangerang Selatan pada Rabu (11/4/2018). Kegiatan ini masuk dalam CSR Garuda Food Sehati.

Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kesadaran dan menambah pengetahuan konsumen dalam mengenal jenis pangan yang aman untuk dikonsumsi yakni memenuhi syarat, bebas dari cemaran fisik, kimia, maupun biologi.
 
Sampai kini, imbuh Dian, Garuda Food dalam menghasilkan produk telah memenuhi Sistem Manajemen Keamanan Pangan (ISO 22000) dan Hygiene Sanitary Certificate atau CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) dari BPOM Republik Indonesia.

"Kami mengedukasi generasi muda Indonesia bahwa memilih pangan yang aman merupakan hal yang penting dilakukan," pungkas Dian Astriana.

Dian Astriana, Corporate Communication Head Garuda Food (berkerudung merah) dan Herri Susanto Guru SD Kampung Sawah 02 (berseragam pramuka) mengajak siswa-siswi mempraktikkan cara membaca label pada kemasan produk Garuda Food. Garuda Food Dian Astriana, Corporate Communication Head Garuda Food (berkerudung merah) dan Herri Susanto Guru SD Kampung Sawah 02 (berseragam pramuka) mengajak siswa-siswi mempraktikkan cara membaca label pada kemasan produk Garuda Food.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com