Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Targetkan Punya Mesin EDC 160.000 Unit di Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 12/04/2018, 10:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana menambah jumlah peredaran mesin electronic data capture (EDC).

Sebelum ditambah, BRI terlebih dahulu akan meninjau mesin EDC yang sudah beredar saat ini.

"Untuk penambahan EDC sebenarnya kita mengoptimalkan stok EDC yang ada sekarang. Jadi total EDC sekarang itu sekitar 130.000 sekian yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Direktur Konsumen BRI Handayani kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Dari sekitar 130.000 tersebut, mesin EDC itu tidak semuanya aktif. Karena itu, BRI akan melakukan pemetaan kembali terhadap peredaran mesin EDC dan menempatkannya di lokasi-lokasi yang lebih aktif.

"Dengan begitu, harapannya sih sampai akhir tahun ini tambahannya menjadi sekitar 160.000 EDC," imbuh Handayani.

Mesin EDC baru yang akan disebar BRI tersebut sudah bisa digunakan untuk transaksi dengan kartu debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dari semua bank.

Dalam kesempatan itu, BRI telah meluncurkan kartu debit ber-chip dengan logo GPN pada Rabu kemarin.

Penerbitan kartu debit berlogo GPN tersebut dilakukan untuk semakin memudahkan nasabah BRI dalam menjalankan kebutuhan perbankannya.

"Melalui penerbitan kartu debit berlogo GPN ini kami berharap bisa meningkatkan efisiensi dan kemudahan bagi para nasabah Bank BRI," sambung Handayani.

Pada tahap awal, BRI menargetkan bisa menerbitkan 18 juta kartu debit berlogo GPN hingga akhir 2018.

"Sampai akhir tahun ini BRI akan menerbitkan 18 juta kartu debit berlogo GPN. Ini sekaligus jadi pemenuhan 30 persen kartu yang menggunakan chip sesuai dengan ketentuan BI hingga akhir tahun," pungkas Handayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com