Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Naik ke Level Tertinggi sejak 2014

Kompas.com - 12/04/2018, 10:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Harga minyak dunia melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2014. Sementara itu, bursa Asia tertekan sejalan dengan ancaman aksi militer AS ke Suriah yang membuat investor khawatir.

Dikutip dari Reuters, Kamis (12/4/2018), ketegangan konflik militer di Timur Tengah telah mendorong harga minyak dan aset berharga safe haven lainnya seperti emas.

Indeks harga minyak internasional Brent dan indeks harga minyak AS West Texas Intermediate menyentuh level tertinggi sejak 2014.

Ketegangan geopolitik tidak bisa membendung sentimen positif kenaikan pasokan minyak mentah AS.

Indeks acuan harga minyak AS West Texas Intermediate naik 2 persen atau 1,31 dollar AS menjadi 66,82 dollar AS. Ini adalah level tertinggi sejak 3 Desember 2014.

Adapun indeks harga minyak Brent untuk pengiriman bulan Juni 2018 naik 1,4 persen atau 1,02 dollar AS menjadi 72,06 dollar AS. Ini merupakan level tertinggi sejak 1 Desember 2014.

Indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang MSCI terpeleset 0,95 persen pada sesi awal perdagangan. Adapun indeks sahan Nikkei 225 merosot 0,4 persen.

Pada Rabu (11/4/2018) waktu setempat, indeks S&P 500 melemah 0,55 persen dan indeks Nasdaq Composite anjlok 0,36 persen serta indeks energi SPNY menguat lebih dari 1 persen karena kenaikan harga minyak.

Presiden AS Donald Trump menyatakan misil akan berdatangan ke Suriah, mendorong Rusia untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad karena dugaan serangan bahan kimia kepada pemberontak.

Komentar Trump menaikkan prospek konflik langsung terkait Suriah untuk pertama kalinya antara AS dan Rusia.

"Tahun lalu Rusia dan Suriah tidak membalas misil-misil AS. Namun, kali ini skala kemungkinan serangan oleh AS dan sekutu-sekutunya mungkin akan lebih besar. Jika Rusia membalas, maka perang akan lebih besar," ujar Hidenori Suezawa, analis pasar keuangan di SMBC Nikko Securities.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com