Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: April Ada Risiko Inflasi dari Harga Bawang Merah dan Cabai Merah

Kompas.com - 12/04/2018, 11:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan ada risiko inflasi yang disumbang dari aspek volatile food atau harga pangan untuk April 2018.

Lebih spesifik lagi, Agus menyebutkan dua komoditas yang perlu jadi perhatian untuk memastikan tingkat inflasi tetap terjaga di kisaran yang ditetapkan sebesar 3,5 persen.

"Volatile food, yang kami dapatkan dari hasil survei dan mesti diberi perhatian adalah bawang merah dan cabai merah," kata Agus usai rapat kerja dengan Komisi XI di gedung DPR RI, Rabu (11/4/2018) malam.

Sementara itu, risiko inflasi dari administered prices atau barang-barang yang harganya diatur pemerintah diprediksi minim. Meski harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi mengalami kenaikan, diperkirakan tidak akan terlalu besar kontribusinya terhadap inflasi April.

Hal itu dikarenakan ada kontrol dari pemerintah yang membuat kenaikan harga BBM non subsidi tidak terlalu menyumbang inflasi. Terlebih, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan intervensi terhadap kenaikan BBM non subsidi dengan memberi persetujuan pada usulan kenaikan harga komoditas tersebut.

"Kalau seandainya ada kenaikan (harga), akan diinformasikan di awal dan dikoordinasikan supaya waktunya tepat sehingga inflasi bisa tetap terjaga," tutur Agus.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Maret 2018 sebesar 0,20 persen. Ada dua faktor besar yang mendorong terjadinya inflasi, yaitu kenaikan harga bumbu-bumbuan dan bensin.

Adapun inflasi tahun kalender 2018, yakni Maret 2018 terhadap Desember 2017 tercatat sebesar 0,99 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,40 persen.

Secara umum, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi banyak disumbang dari sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yaitu sebesar 0,28 persen di mana andil terhadap inflasi Maret 2018 0,05 persen.

Kelompok pengeluaran terbesar kedua adalah bahan makanan, yaitu 0,14 persen dengan andil terhadap inflasi Maret 2018 sebesar 0,05 persen.

Kelompok pengeluaran lain yang turut menyumbang andil inflasi namun tidak signifikan adalah dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Pada kelompok ini, kenaikan harga rokok filter yang turut andil terhadap inflasi.

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi adalah beras, ikan segar, serta beberapa jenis sayuran. Harga beras yang telah mengalami penurunan turut menyumbang angka deflasi dari total hasil inflasi secara umum 0,20 persen untuk Maret 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com