Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Produk Indonesia di IAF 2018 Mencapai Rp 6,78 Triliun

Kompas.com - 12/04/2018, 21:29 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Pameran Produk Indonesia yang digelar pada perhelatan Indonesia-Africa Forum 2018 (IAF 2018) berhasil mencatat transaksi sebesar 502,27 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,78 triliun (kurs Rp 13.500).

Pameran yang berlangsung selama dua hari bersamaan dengan penyelenggaraan IAF 2018 ini dikoordinasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan. Pameran digelar pada 10-11 April 2018 di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Bali ini menyasar delegasi bisnis dari 54 negara kawasan Afrika.

Capaian transaksi ini bukan merupakan bagian dari kesepakatan bisnis sebesar 586,56 juta dollar AS yang diperoleh melalui penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan saat pembukaan IAF 2018.

Baca juga : Kesepakatan Bisnis di Indonesia-Africa Forum 2018 Bernilai Rp 6,75 Triliun

Dengan demikian, maka total perolehan kesepakatan bisnis dan Pameran Produk Indonesia berhasil membukukan 1,09 miliar dollar AS. 

“Produk yang banyak diminati adalah produk industri strategis, produk manufaktur, produk UMKM, kapal cepat rudal; pesawat NC 212 dan CN 235, kendaraan tempur anoa, suku cadang motor, sepeda motor, ban mobil, kendaraan penumpang, makanan olahan, kopi, perhiasan, kain tradisional, dan jasa penerbangan,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda melalui keterangannya. 

Dari beberapa delegasi yang hadir dalam IAF 2018, delegasi yang paling banyak melakukan transaksi bisnis pada Pameran Produk Indonesia ini berasal dari Gabon, Guinea Bisau, Senegal, Nigeria, Mauritius, Maroko, Uganda, Republic of Kongo, Republic de Guinea, Zimbabwe, Mali, Swaziland, Cote d ivore, Ethiopia, Namibia, dan Kamerun.

Baca juga : Indonesia ke Afrika, dari Pesawat Terbang sampai Indomie...

Pameran Produk Indonesia menempati lahan seluas 1.100 m2. Pameran ini diikuti 54 peserta dari perusahaan, asosiasi, kementerian, dan lembaga yang bergerak di bidang industri strategis, yaitu otomotif, produk farmasi, kopi, konstruksi, makanan olahan, produk minyak sawit, keuangan, peralatan medis, teknologi, fesyen dan aksesori, kerajinan, home décor, serta produk organik.

Arlinda mengungkapkan hasil tersebut masih berpotensi meningkat. “Hasil transaksi yang diperoleh saat pameran masih sangat berpotensi meningkat dari banyaknya tindak lanjut inquiry oleh peserta pameran,” jelasnya.

Arlinda berharap pameran ini dapat lebih mengenalkan potensi produk-produk Indonesia kepada para delegasi pemerintah dan bisnis dari 54 negara Afrika.

“Sehingga para pelaku usaha maupun pemerintah Indonesia-Afrika dapat mengeksplorasi peluang kerja sama antarnegara,” pungkas Arlinda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com