Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Dorong Industri Perbankan Maksimalkan Transaksi Repo Interbank

Kompas.com - 14/04/2018, 08:00 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsyah mengatakan, total nilai transaksi repo (repurchase agreement) di Indonesia di bulan Maret 2019 ini melonjak hingga Rp 2 trilun per hari di PUAB (pasar uang antar bank).

Sehingga, total perputaran pasar uang di Bulan Maret mencapai Rp 20 trilun hingga Rp 35 triliun per hari.

Jika dibandingkan dengan perputaran di pasar uang pada periode lalu di bulan yang sama yang mencapai angka Rp 24 hingga RP 25 triliun, terjadi peningkatan transaksi yang mengindikasikan adanya peningkatan di kegiatan ekonomi.

“Hal ini mencerminkan adanya perputaran ekonomi di pasar uang yang sebetulnya menghubungkan sektor keuangan dan sektor riil. Kalau di Maret ada lonjakan karena ada pembayaran pajak di akhir bulan, sekarang kembali normal repo sekitar 1,5 triliun,” ujar Nanang lebih lanjut di Gedung Bank Indonesia Kebon Siri, Jumat (14/04/2018).

Namun, Nanang menilai implementasi penggunaan repo sebagai salah satu instrumen untuk mengelola likuiditas dan transaksi alternatif pendanaan jangka pendek untuk antar-bank di Indonesia belum maksimal. Padahal secara regulasi repo sudah tidak ada hambatan.

“Seharusnya perbankan commit untuk mendukung kebijakan BI dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sehingga bisa beralih melakukan transaksi dengan repo. Karena dari sisi regulasi sudah tidak ada masalah lagi,” ujar Nanang.

Dirinya mengatakan, beberapa bank menilai yang menganggap transaksi repo masih terlalu rumit. Padahal transaksi melalui repo penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Hal ini ditunjukkan dengan pasar repo yang relatif masih bertahan ketika krisis 2008 dibandingkan pasar uang lain yang sifatnya tidak berangunan.

“Ini tantangan bagi kita, repo ini ini harus didorong, karena sekarang pasar sudah beralih ke repo berbasis angunan. Pasar uang atau pinjam meminjam antar bank yang sifatnya insecure semakin ditinggalkan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com