Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: 2030, RI Masuk 10 Besar Negara dengan Perekonomian Terkuat

Kompas.com - 14/04/2018, 14:15 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap semua pihak mampu menebarkan rasa optimisme menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat diminta tidak ditakut-takuti, apalagi diberi semangat yang menimbulkan rasa pesimisme.

Salah satunya rasa pesimisme soal "Indonesia bubar pada 2030". Padahal menurut Jokowi, pada 2030, Indonesia justru masuk sebagai 10 besar negara dengan perekonomian tertinggi di dunia.

"Hitungan bank dunia, hitungan Bappenas, Insyallah tahun 2030, Indonesia masuk 10 besar negara kuat ekonominya. Di 2045 masuk 4 besar terkuat ekonomi. Optimisme itu terus dikembangkan. Jangan mengembangkan prasangka yang tidak baik," pinta Presiden, di Semarang, Sabtu (14/4/2018).

Untuk menjadi negara besar dan negara dengan perekonomian yang kuat, sambung presiden, tentunya negara harus melewati segala ujian dan tantangan.

Masyarakat diminta ikut optimis dengan ikut bekerja beras, bekerja agar ikut mewujudkan kemajuan itu.

"Kita negara besar, negara besar yang kuat ekonomi pasti melalui ujian, cobaan mengatasi rintangan yg ada. Penyuluh agama untuk tetap menebar optimisme, bekerja keras, bekerja agar Indonesia menjadi negara besar dengan negara kuat," tambahnya.

"Jangan kembangkan prasangka curiga di antara kita," ujar presiden lagi.

Dikatakan Presiden, untuk menjadi negara besar dibutuhkan upaya bersama untuk menjaga persatuan, persaudaraan. Warga diminta untuk terus berikhtiar, antar warga tidak boleh saling bertikai.

Khusus untuk penyuluh agama, dia minta agar mereka terus menebarkan motivasi, dorongan, garapan optimisme kepada masyarakat. Jangan sampai justru yang disampaikan adalah menakut-takuti atau menimbulkan pesimisme.

"Penyuluh agama bukan pemandu yang menakut-takuti, menimbulkan pesimisme. Harus bawa pikiran positif yang pancarkan aura semangat. Membangun Indoensia yang kokoh. Saling toleran dan pengertian," tambahnya.

Turut hadir dalam silaturahmi dengan penyuluh agama itu antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, Plt Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com