Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Dorong Bank Kecil Tambah Modal

Kompas.com - 16/04/2018, 09:36 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan BUKU II menambah modal. Salah satu caranya bisa melalui konsolidasi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menilai, melalui penambahan modal, struktur pendanaan bank akan semakin kuat serta dapat mendorong bank tersebut untuk naik kelas.

"Kami ingin bank-bank BUKU I dan II semakin besar, sehingga sehingga pertumbuhannya tidak stagnan dan tidak berkontribusi," ujarnya.

Gayung bersambut, sejumlah bank kecil bersiap menambah modal. Salah satunya, PT Bank MNC Internasional Tbk yang akan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai maksimal Rp 489,63 miliar.

Baca juga: Bank BUKU I dan II Akan Kecipratan Untung dari Dana Repatriasi

Bank MNC nantinya akan melepas sebanyak-banyaknya 4,89 miliar saham biasa atau atas nama senilai Rp 22,22 dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rencananya, HMETD tersebut akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan mulai 12 Juni 2018 sampai 2 Juli 2018 mendatang.

Direktur Utama Bank MNC Benny Purno menyebutkan, nantinya dana tersebut utamanya akan dipakai untuk memperkuat permodalan dan penyaluran kredit perseroan tahun ini. "Di rencana bisnis bank ada rencana rights issue sekitar Rp 400 miliar sampai Rp 450 miliar," ujarnya.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan, bank-bank kecil memang harus memupuk modalnya agar meningkatkan kasta bank tersebut. Bahkan, Edy menilai, di era digital saat ini permodalan bank paling tidak harus berada di level BUKU III atau dengan modal inti sebesar Rp 5 triliun.

"Ke depan permodalan ukurannya bukan CAR tapi tebalnya jumlah modalnya, sehingga untuk mampu bersaing perlu minimal permodalan bank BUKU III," kata Edy.

Edy tak menjelaskan rencana Bank Ina Perdana menambah modal. Hanya saja bank ini tercatat memiliki modal inti Rp 1,19 triliun dengan rasio permodalan atau capital adequaty ratio (CAR) sebesar 62 persen per akhir Maret 2018.

Meski tak ada rencana untuk menambah modal dalam waktu dekat, Bank Mayora juga sepakat dalam jangka panjang bank kecil harus memperkuat struktur permodalan. Saat ini, CAR Bank Mayora masih terjaga di atas 23 persen per akhir Maret 2018.

Sebagai informasi Bank Indonesia mengelompokkan usaha perbankan kedalam 4 kelas BUKU, yakni:  BUKU I,  dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun; BUKU II, modal inti Rp 1 triliun hingga kurang dari Rp 5 triliun; BUKU III, modal inti Rp 5 triliun hingga kurang dari Rp 30 triliun; dan BUKU IV, modal inti Rp 30 triliun ke atas. (Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul OJK minta bank kecil menambah modal


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com