Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Ada Perang Dagang antara AS dan China, Ekspor RI Masih Aman

Kompas.com - 16/04/2018, 15:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang masih jadi negara utama tujuan ekspor pada Maret 2018.

Meski ada perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, kegiatan ekspor Indonesia ke dua negara tersebut masih berlangsung lancar tanpa kendala yang berarti.

"Sebagai gambaran, Amerika Serikat menetapkan bea masuk untuk besi dan baja, tetapi di sini bulan Maret justru ekspor besi dan baja kita ke Amerika meningkat signifikan," kata Kepala BPS Suhariyanto melalui konferensi pers di kantornya, Senin (16/4/2018).

Suhariyanto menjelaskan, peningkatan jumlah ekspor disumbang paling banyak dari ekspor nonmigas. Golongan komoditas nonmigas yang meningkat signifikan ada pada bahan bakar mineral; besi dan baja; bijih, kerak, dan abu logam; alas kaki; serta ikan dan udang.

Adapun dari Januari sampai Maret 2018, Tiongkok masih jadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai 6.343,5 juta dollar AS, setara dengan 15,77 persen dari total ekspor. Disusul dengan Amerika Serikat dengan nilai 4.422 juta dollar AS (11 persen), dan Jepang dengan nilai 4.081,2 juta dollar AS (10,15 persen).

"Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah batu bara, lignit, dan besi baja," tutur Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com