Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEK Sei Mangkei Bakal Jadi Kawasan Industri Pertama yang Punya Jalur Kereta

Kompas.com - 17/04/2018, 18:59 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara bakal menjadi kawasan industri pertama yang memiliki jalur kereta api (KA) sejak perencanaan awal.

Plt Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan, hal itu tak terlepas dari keberanian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub yang memutuskan untuk memberikan pelayanan lebih bagi KEK Sei Mangkei.

"Untuk memberikan layanan lebih, Ditjen Perekeretaapian memberanikan diri memasukkan kereta ke kawasan industri Sei Mangkei untuk memudahkan alur pengangkutan barang atau logistik," kata Putu di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Putu menambahkan, kebanyakan kawasan industri di Indonesia menambahkan jalur KA bukan sejak pertama dirancang, melainkan menyusul setelah kawasan industri itu dibangun.

Contohnya, kata Putu, adalah kawasan industri Jababeka di Cikarang, Jawa Barat yang tidak menetapkan adanya jalur KA, tetapi baru memunculkannya belakangan.

"Kalau di Sei Mangkei ini spesial, sudah sejak awal direncanakan punya jalur kereta sendiri yang masuk ke dalam kawasan," imbuh Putu.

Putu pun meyakini apa yang dilakukan kini di KEK Sei Mangkei bisa menjadi contoh pengembangan kawasan industri lainnya di Indonesia.

"Ini akan jadi benchmark kawasan industri lainnya dan kami akan dari awal untuk membuat kawasan industri agar dirancang punya jalur kereta api dan penurunan dwelling time ini dari awal kita lakukan," ucap Putu.

Adapun pembangunan jalur KA Stasiun Perlanaan-Sei Mangkei merupakan bagian dari jalur KA yang menghubungkan KEK Sei Mangkei-Pelabuhan Kuala Tanjung sepanjang 39,5 kilometer.

Pembangunan jalur KA KEK Sei Mangkei-Pelabuhan Kuala Tanjung sudah dimulai sejak 2011 dengan segmen Bandar Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 21,5 kilometer.

Pembangunan berikutnya adalah segmen Perlanaan-Gunung Bayu dengan panjang 4 kilometer dan segmen Bandar Tinggi-Perlanaan sepanjang 15 kilometer selama 2013-2015. Kemudian pada 2015-2016 pembangunan segmen Perlanaan-Sei Mangke 2,95 kilometer dilakukan.

"Pembangunan segmen Perlanaan-Sei Mangkei sempat terhenti pada 2016 karena beberapa kendala teknis di lapangan dan dilanjutkan kembali pada 2017. Targetnya selesai 2018 ini," sambung Putu.

KEK Sei Mangkei mulai dibangun sejak tahun 2013 oleh Kemenperin yang berlokasi di lahan yang merupakan penguasaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Pembangunan KEK Sei Mangkei dimaksudkan untuk mengakomodir industri industri berbasis sawit (CPO) Indonesia agar mampu memiliki daya saing industri secara Internasional.

Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai penghasil CPO nomor 1 di dunia. Namun, nilai tambah dari komoditas sawit tersebut masih rendah sehingga dibangunlah KEK Sei Mangkei untuk mendorong industri-industri hilir supaya mau berinvestasi dan menghasilkan keuntungan ekonomis yang sangat bermanfaat untuk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com