Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei: Blockchain Harus Menciptakan Efisiensi

Kompas.com - 18/04/2018, 14:56 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SHENZHEN, KOMPAS.com - Teknologi blockchain sebagai tulang punggung mata uang kripto bitcoin menjadi topik hangat beberapa waktu ini.

Huawei juga menyinggung sedikit mengenai blockchain dalam sesi tanya jawab di roundtable bertajuk "Huawei in Finance Services Industry" sebagai salah satu kegiatan acara dalam Huawei Global Analyst Summit (HAS) 2018, pada Rabu (18/4/2018).

Liu Limin, President of the Financial Services Sector Enterprise Business Group Huawei Technologies Co, Ltd sebagai nara sumber dalam roundtable tersebut mengatakan bahwa pihaknya berhati-hati mengenai blockchain sebab teknologi tersebut tergolong teknologi baru.

Selain itu, di satu sisi blockchain terkait dengan mata uang, yakni matanuang kripto.

"Menurut saya saat ini semua industri menaruh investasi besar untuk bagaimana menggunakan blockchain ini agar bermanfaat," kata dia.

Dia menambahkan, paling tidak jika sebuah perusahaan atau perbankan memanfaatkan teknologi ini maka harus mendapatkan minimal dua manfaat.

Pertama, yakni untuk mereduksi ongkos kinerja dan kedua, untuk meningkatkan efisiensi sistem.

"Kami tidak bisa melawan hadirnya teknologi baru. Namun kami juga tidak berspekulasi untuk memberikan prediksi mengenai hal ini," pungkas Liu Limin.

Blockchain

Sebenarnya teknologi blockchain dapat dimanfaatkan secara luas untuk memajukan bisnis dan perusahaan.

Sebagai contoh adalah Singapura yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk membantu dalam hal kegiatan bisnis di pelabuhan.

Teknologi ini dimanfaatkan bisa untuk mempersingkat masa tunggu kapal atau dwell time, juga untuk melakukan verifikasi transaksi terkait ekspor dan impor.

Teknologi blockchain juga dapat dimanfaatkan oleh industri perbankan maupun teknologi finansial (financial technology/fintech).

Dengan teknologi ini, maka kedua industri keuangan tersebut dapat dengan mudah melakukan verifikasi dan transaksi pembayaran.

Sekadar informasi, teknologi blockchain berfungsi untuk merekam data transaksi. Catatan-catatan transaksi tergabung dalam banyak blok yang saling terkait dan aman.

Teknologi blockchain diklaim berpotensi dan cocok untuk merekam beragam data, tidak hanya mata uang virtual.

Kegiatan bisnis, proses transaksi, dokumentasi, hingga pemungutan suara dinilai dapat diuntungkan ketika memanfaatkan teknologi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com