BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider

Mulai Hari Ini, Jangan Biarkan Energi Anda Habis Sia-sia!

Kompas.com - 20/04/2018, 13:04 WIB
Haris Prahara,
M Latief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Energi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Karena itulah, semangat untuk melestarikannya selayaknya terus berkobar.

Demikian salah satu topik yang mengemuka pada forum Innovation Summit 2018 Schneider Electric, di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Kepala Subdit Penerapan Teknologi Konservasi Energi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Edi Sartono mengatakan, kunci melestarikan energi adalah dengan efisiensi sejak saat ini.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, masih terdapat sejumlah sektor yang menyedot penggunaan energi terbesar, antara lain transportasi (36 persen), industri (31 persen), dan rumah tangga (15 persen).

Jika mengacu pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, konservasi energi memiliki sasaran untuk ketahanan energi nasional, pembangunan nasional berkelanjutan, serta penurunan emisi gas rumah kaca.

Untuk mewujudkan misi tersebut, butuh campur tangan para pemangku kepentingan, utamanya dari para pengguna energi itu sendiri.

"Ada aturannya, yang mana setiap pengguna energi sebanyak 6.000 ton ekuivalen minyak per tahunnya, diwajibkan memiliki auditor energi serta manajer energi," ungkap Edi.

Peran auditor energi dan manajer energi tersebut untuk melaksanakan konservasi energi. Hal itu sebagaimana termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.

Per 2017, Indonesia memiliki 417 manajer energi bersertifikat dan 353 auditor energi bersertifikat.

Ilustrasi energiSHUTTERSTOCK Ilustrasi energi
Jika dipersentase, sebanyak 96 persen auditor dan manajer energi bekerja untuk sektor industri, sedangkan sisanya pada gedung bangunan.

"Terbatasnya jumlah manajer energi dan auditor energi membuat tidak semua pengguna energi di atas 6.000 ton ekuivalen minyak per tahun rutin melaporkan progres konservasi energi sebagaimana regulasi yang ada," papar Edi.

Di balik tantangan kekurangan sumber daya manusia tersebut, sambung Edi, efisiensi energi tetap mesti dilaksanakan.

"Ada sejumlah cara untuk mewujudkan efisiensi energi, antara lain melalui penerapan teknologi mutakhir berbasis digital," ujarnya.

Dengan teknologi digital, diharapkan penggunaan energi suatu tempat dapat terpantau baik serta menjadi bahan analisis untuk langkah penghematan ke depannya.

Hal itu diamini pula oleh Executive Vice President International Operations Schneider Electric Luc Remont.

Menurut dia, memanfaatkan teknologi digital adalah keniscayaan pada era sekarang.

Terlebih lagi, lanjut Remont, konsumsi energi dunia akan naik 1,5 kali lipat pada 20 tahun mendatang. Pada saat bersamaan, melaksanakan efisiensi energi kian menjadi tuntutan.

Suasana Innovation Summit 2018 Schneider Electric di Jakarta, Rabu (18/4/2018).KOMPAS.com/HARIS PRAHARA Suasana Innovation Summit 2018 Schneider Electric di Jakarta, Rabu (18/4/2018).
"Menjadi lumrah bila efisiensi energi tersebut dilakukan dengan pemanfaatan teknologi digital," katanya.

Berkaca pada kebutuhan atas efisiensi energi, tambah Remont, Schneider Electric terus mengembangkan teknologinya. Misalnya, teknologi EcoStruxure.

Melalui inovasi tersebut, perusahaan atau pengguna energi lainnya dapat dengan mudah melakukan manajemen energi berbasis teknologi digital.


Terkini Lainnya

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com