Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN: Kasus Deposito Fiktif Sudah Ditangani Polisi

Kompas.com - 23/04/2018, 13:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan, kasus deposito yang terjadi beberapa waktu lalu telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Kasus tersebut menurut Direktur Utama BTN Maryono, dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kami akui bahwa ada beberapa kejadian dana nasabah bobol oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata dia dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (23/4/2018).

Maryono mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2016 silam. Adapun total dana yang terdampak adalah sekitar Rp 240 miliar dan terjadi pada 4 nasabah.

Menurut dia, kasus tersebut sudah diserahkan penyelesaiannya kepada pihak kepolisian. Beberapa pelaku pun telah dijatuhkan hukuman pidana, sementara yang lainnya masih menunggu proses putusan.

Baca juga: Pemalsuan Bilyet Deposito, BTN Laporkan Sindikat Kejahatan Perbankan

"Sebagian sudah diputus hukuman. Ada yang belum diputus," jelas Maryono.

Adapus modus pelaku adalah mengaku sebagai pegawai BTN. Pelaku menawarkan produk dana BTN kepada nasabah sambil membawa formulir pengajuan.

Kemudian, korban menyetujui produk tersebut dan mengisi formulir. Pelaku pun membuat bilyet deposito atas nama korban.

BTN menyatakan, atas kejadian tersebut, BTN sudah mencadangkan kerugian hingga 100 persen. Untuk mencegah agar kejadian tersebut tidak berulang, BTN pun melakukan sejumlah upaya.

"Kami telah melakukan perbaikan sistem. Karena kejadian ini terjadi di kantor kas, maka kami larang kantor kas untuk tidak melakukan sales (penjualan produk)," tutur Maryono.

Tidak hanya itu, BTN pun sudah melaporkan pegawai yang terindikasi terlibat dalam kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Saat ini, para pelaku telah diproses oleh pihak berwajib, terang Maryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com