Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Segmen Ini Dongkrak Penjualan Erajaya

Kompas.com - 23/04/2018, 19:14 WIB
Josephus Primus

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga segmen produk yakni telepon seluler, tablet, dan voucher mendongkrak kenaikan penjualan Erajaya Swasembada sepanjang 2017.

Dalam laporan kinerja perseroan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada Kuartal I 2018, emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode ERAA hari ini diperoleh informasi bahwa penjualan sepanjang 2017 besarnya Rp 23,24 triliun.

Jika dibandingkan dengan periode 2016, ada kenaikan 17,9 persen. Pada 2016, penjualan sepanjang 2016 besarnya Rp 1,79 triliun.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com hari ini dari Sekretaris Korporasi Amelia Allen, tercatat juga bahwa Laba Komphehensif Tahun Berjalan ERAA pada 2017 tercatat sebesar Rp 348,55 miliar. Angka ini naik 35,4 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 257,48 miliar. 

ERAA juga membukukan Laba Bruto sebesar Rp 2,16 triliun pada 2017 atau naik sebesar 20,5 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 1,79 triliun.

Laba

Sementara itu, RUPS Tahunan ERAA menyetujui penggunaan laba pada tahun berjalan 2017 sebesar Rp 339, 458 miliar lebih digunakan untuk tiga hal.

Pertama, dari jumlah itu dibayarkan sebagai deviden tunai Rp 38 per saham. Total saham ada 2,9 miliar lembar. Total yang dibayarkan untuk deviden Rp 110,2 miliar.

Kedua, sebesar Rp  1 miliar ditetapkan sebagai cadangan wajib.

Ketiga, sisa dari penggunaan laba pada poin pertama dan kedua dijadikan laba ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com