Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Fluktuasi Kurs, Ini yang Dilakukan BNI

Kompas.com - 23/04/2018, 20:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir nilai tukar rupiah melemah secara signifikan terhadap dollar AS. Untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar yang terjadi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melakukan sejumlah langkah antisipatif.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menyatakan, pihaknya mulai memperketat penyaluran kredit valuta asing terhadap debitur. Ini dilakukan untuk mencegah dampak dari selisih kurs yang dapat meningkatkan rasio kredit bermasalah.

Menurut Baiquni, perseroan terus mencermati kecukupan liabilitas nonrupiah. BNI juga hanya memberikan kredit valas kepada korporasi yang memperoleh pendapatan dalam bentuk valas.

"Terhadap debitur yang revenuenya (pendapatan) itu rupiah kami berikan rupiah saja. Untuk yang revenuenya valas kami berikan valas," ujar Baiquni dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Baca juga : BNI Belum Tentukan Bank untuk Diakuisisi

Sementara itu, Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, BNI saat ini juga tidak terlalu jor-joran memberikan kredit valas. Selain itu, BNI juga meminta kepada debitur untuk mematuhi ketentuan lindung nilai (hedging) agar terhindar dari kerugian selisih kurs.

"Komposisi debitur valas dijaga 15-17 persen. 'Net open position' dari BNI kami coba  jaga di bawah 2-3 persen dari biasanya 1-2 persen untuk menghindari BNI terekspos risiko kurs," ungkap Rico.

Rupiah Melemah

Faktor ekonomi global kembali menekan rupiah lebih dalam pada Senin ini, dibanding sepanjang pekan lalu. Pada Senin ini, dolar AS kembali menguat terhadap seluruh mata uang dan bukan hanya rupiah.

Sebab, imbal hasil obligasi pemerintah AS, US treasury juga meningkat, yang memicu kembalinya modal asing ke instrumen keuangan di AS.

Baca juga : BNI Salurkan Kredit Rp 439,46 Triliun pada Kuartal I 2018

Di pasar antarbank, rupiah melemah 80 poin menjadi Rp 13.943 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.863 per dollar AS.

Adapun berdasarkan Kurs Refrensi Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI pada Senin ini juga menunjukkan pelemahan, yakni Rp 13.894 per dollar AS, melemah 90 poin dibanding Jumat (20/4/2018), yang mencapai Rp13.804 per dollar AS.

Kompas TV Dalam sebulan, korporasi di Bursa Efek Indonesia saja sudah membayar utang Rp 1 miliar dollar AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com