Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Dow Jones Ditutup Melemah Empat Hari Berturut-turut

Kompas.com - 24/04/2018, 08:39 WIB
Mutia Fauzia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Rata-rata indeks industri Dow Jones ditutup 14,25 poin lebih rendah 24.448,69 pada Senin, (23/4/2018) waktu setempat.

Hal itu menandai melemahnya indeks Dow Jones dalam waktu empat hari berturut-turut setelah Maret lalu. Goldman Sachs menjadi penyumbang kinerja terburuk dalam indeks saham ini.

Seperti dilansir dari CNBC, tak hanya indeks Dow Jones yang melemah, indeks Nasdaq pun ditutup melemah 3 persen menjadi 7.128,60. 

Hal ini menandai melemahnya indeks Nasdaq selama tiga hari berturut-turut seiring dengan melemahnya saham Facebook, Amazon, Netflix dan induk perusahaan Google, Alphabet.

Baca juga : Bursa Saham AS Ditutup Merah Karena Trump

Sementara itu, S&P 500 ditutup datar di angka 2.670,29 seiring dengan menurunnya kinerja industri teknologi 0,4 persen sementara sektor telekomunikasi meningkat 1,1 persen.

Di sisi lain, Wall Street dalam waktu dekat sedang mempersiapkan hari-hari tersibuknya untuk menghadapi musim laporan pendapatan pada kuartal pertama di akhir minggu ini, termasuk Facebook dan Google.

Sejauh ini, beberapa perusahaan yang telah memublikasikan laporan kuartal pertama mereka, seperti Alaska Air, Hasbro dan Halliburton.

Baca juga : Analis: Bursa Saham Mulai Masuk Era Bearish

 

Alaska Air dalam pembukuan kuartal pertama mereka, dikutip melalui CNBC, menunjukkan laba yang cukup baik meski pendapatan kuartal pertama mereka tidak sesuai dengan ekspektasi.

Beberapa nilai saham perusahaan lain bahkan dilaporkan turun di musim ini.

Kompas TV Bursa saham global bergejolak termasuk di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com