Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi RI di 2018 Diprediksi Tetap di Kisaran 5 Persen

Kompas.com - 24/04/2018, 13:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2018 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tetap berada pada kisaran 5 persen secara tahunan (yoy). Lembaga kajian Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat mencapai 5,1 hingga 5,2 persen.

Prediksi tersebut, kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 yang mencapai 5,07 persen. Meski demikian, prediksi itu berada di bawah target pemerintah, yakni 5,4 persen.

"Melihat perkembangan ekonomi global dan domestik selama tiga bulan pertama tahun ini, CORE Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I masih berada pada kisaran 5 persen," ujar Faisal pada acara CORE Quarterly Review di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Faisal mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa saja akan sulit mencapai angka 5,2 persen. Ini dapat terjadi apabila tidak ada perbaikan kebijakan secara signifikan.

Baca juga : Sri Mulyani Ungkap Momentum pada 2018 yang Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Faisal, ada sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,1 hingga 5,2 persen. Salah satunya adalah potensi pelemahan kinerja ekspor-impor, yang mengakibatkan pelemahan kontribusi net-ekspor terhadap pertumbuhan eknomi tahun ini.

"Padahal net-ekspor berperan sangat besar dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap di 5 persen pada 2017, saat pertumbuhan konsumsi rumah tangga melemah hingga di bawah 5 persen," ungkap Faisal.

Ia menyebut, pemerintah harus menggenjot konsumsi, khususnya konsumsi swasta. Pada saat bersamaan, penyaluran bantuan sosial (bansos) pun harus dilakukan secara berkesinambungan.

Dengan demikian, tidak hanya konsumsi masyarakat menengah ke bawah yang terjaga, namun juga konsumsi masyarakat menengah ke atas. Sebab, konsumsi masyarakat menengah ke atas juga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap konsumsi secara keseluruhan.

Baca juga : Ini Proyeksi ADB soal Pertumbuhan Ekonomi Asia dan Indonesia

Kompas TV Membaiknya harga sejumlah komoditas andalan Indonesia membuat ekspor Januari meningkat hampir 28% ketimbang setahun sebelumnya. Di sisi impor, meski masih tumbuh, tapi pertumbuhannya hanya 14,5%. Sementara itu, ekspor produk manufaktur juga mulai meningkat. Alhasil, sepanjang Januari lalu, perdagangan Indonesia surplus hampir 1,4 Miliar Dollar. Badan Pusat Statistik menyatakan perbaikan ekonomi negara tujuan ekspor membuat nilai ekspor terus naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com