Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I, Astra Raup Laba Bersih 4,98 Triliun

Kompas.com - 24/04/2018, 20:21 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Internasional, Tbk mencatatkan laba bersih konsolidasian grup pada 31 Maret 2018 sejumlah Rp 4,98 triliun atau turun 2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 5 triliun.

Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto mengatakan penurunan kinerja ini dikontribusi oleh penurunan pada beberapa segmen bisnis Astra.

"Seperti segmen otomotif, infrastruktur dan logistik, serta agribisnis yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan kinerja pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi," jelas Prijono dalam siaran pers, Selasa (24/4/2018)..

Lebih lanjut dijelaskan, laba bersih dari bisnis otomotif grup menurun 8 persen menjadi Rp2,1 triliun, disebabkan oleh meningkatnya kompetisi di pasar mobil.

Penjualan mobil secara nasional meningkat 3 persen menjadi 292.000 unit. Namun, penjualan nasional mobil Astra menurun sebesar 12 persen menjadi 142.000 unit. Sementara untuk penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) stabil sebesar 1,1 juta unit.

Segmen agribismis, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, membukukan penurunan laba bersih sebesar 55 persen menjadi Rp 355 miliar. 

Hal ini terutama karena menurunnya harga minyak kelapa sawit (CPO). Harga rata-rata minyak kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 12 persen menjadi Rp 7.855/kg, sementara penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat sebesar 17 persen menjadi 480.000 ton.

Adapun divisi infrastruktur dan logistik grup mencatat kerugian bersih sebesar Rp 23 miliar, dibandingkan dengan kuartal I tahun 2017 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 67 miliar. Hal ini disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol Cikopo-Palimanan yang diakuisisi grup pada semester pertama tahun 2017.

Namun, dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, laba bersih grup tercatat meningkat sebesar 68 persen menjadi Rp 1,5 triliun.

PT United Tractors Tbk, yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 69 persen menjadi Rp 2,5 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh membaiknya kinerja bisnis mesin konstruksi dan kontraktor penambangan serta kegiatan pertambangan, sebagai dampak dari peningkatan harga batu bara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com