Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkungan Daring Indonesia Masih Memiliki Risiko Merek yang Tinggi

Kompas.com - 26/04/2018, 08:00 WIB
Mutia Fauzia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil analisis Intergal Ad Science (IAS) pada semester II 2017 menunjukkan, lingkungan daring (dalam jaringan) Indonesia memiliki risiko merek yang tinggi, sebesar 9,1 persen, jauh di atas Asia Tenggara dengan 3,5 persen dan tolok ukur global sebesar 7,9 persen.

Direktur Pelaksana Asia Tenggara, Ilmu Pengetahuan Iklan Terpadu Niall Hogan  mengatakan laporan ini menunjukkan pentingnya bagi pengiklan, dan pembeli dan penjual media digital, untuk melihat KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) di tingkat negara. 

"Tampilan Keamanan Merek secara keseluruhan relatif rendah di 3,5 persen di semua wilayah, tetapi mencapai puncaknya di Indonesia sebesar 9,1 persen," kata dia melalui rilis yang diberikan kepada Kompas.com, Rabu (25/4/2018).

Baca juga : Ini Peluang Bisnis Iklan Luar Ruang

Tingginya risiko merek menunjukkan, masih banyak tayangan iklan online yang ditampilkan bersama konten yang menghadirkan risiko terhadap keamanan merek, seperti konten dewasa, dan konten alkohol.

Selain itu, konten-konten yang kaya akan perkataan yang mendorong kebencian, unduhan ilegal, obat-obatan terlarang, bahasa kasar dan kekerasan, juga merupakan jenis konten yang menimbulkan risiko bagi keamanan merek.

Keterlihatan di Asia Tenggara, Hong Kong, dan Taiwan adalah 58,9 persen yang berada di atas rata-rata global 55,8 persen untuk kuartal II 2017. Dokumentasi Integral Ad Science (IAS) Keterlihatan di Asia Tenggara, Hong Kong, dan Taiwan adalah 58,9 persen yang berada di atas rata-rata global 55,8 persen untuk kuartal II 2017.

Sebagai perbandingan, risiko merek di semua jenis pembelian di Asia Tenggara, Hong Kong dan Taiwan adalah 3,5 persen, berada di bawah patokan global 7,9 persen untuk semester II 2017.

Sementara Thailand memiliki rjsiko keamanan merek sebesar 8,6 persen, risiko merek tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.

Baca juga : BRI, Merek Paling Bernilai di Indonesia, 5 Besar di Asia Tenggara

 

Sementara Singapura dan Malaysia memiliki lingkungan daring paling aman dengan hanya 2,5 persen dan 2,2 persen dari iklan yang ditampilkan bersama konten yang beresiko.

Lebih lanjut dijelaskan pula, visibilitas iklan online (keterlihatan iklan) di Asia Tenggara, Hong Kong, dan Taiwan adalah 58,9 persen, berada di atas patokan global 55,8 persen.

Sementara Indonesia, pada semester dua tahun 2017 memiliki visibilitas iklan online sebesar 53,2 persen mengindikasikan kinerja yang lebih rendah daripada Asia Tenggara dan rata-rata global.

Kompas TV ICMA Awards 2018 diselenggarakan oleh Grid Story Factory dan Grid Voice Kompas Gramedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com