Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2018, CIMB Niaga Raup Laba Bersih Rp 877 Miliar

Kompas.com - 26/04/2018, 08:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan laba bersih sebesar Rp 877 miliar sepanjang kuartal I 2018. Capaian tersebut naik 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan nonbunga atau Non-Interest Income sebesar 38,5 persen menjadi Rp 992 miliar serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 21,2 persen secara tahunan (yoy).

"Kami membukukan kinerja positif pada kuartal I 2018 seiring dengan kondisi makro ekonomi yang menunjukkan perbaikan secara perlahan," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan dalam pernyataannya, Kamis (26/4/2018).

Pendapatan operasional naik 5,6 persen (yoy) menjadi Rp 4 triliun. Adapun biaya operasional naik 4,4 persen (yoy) menjadi Rp 2 triliun.

Baca juga : Sasar Milenial, CIMB Niaga dan Indosat Ooredoo Luncurkan Kartu Kredit

Total aset mencapai Rp 257,5 triliun per 31 Maret 2018, naik sebesar 8,7 persen (yoy). Dengan demikian, imbuh Tigor CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.

Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 1,8 persen (yoy) mencapai Rp 179,1 triliun per 31 Maret 2018. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp 48,1 triliun atau 27 persen. dan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp 35,1 triliun atau 20 persen.

Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp 65,2 triliun (36 persen), dan kredit Komersial sebesar Rp 30,7 triliun (17 persen).

"Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9 persen dan 5,3 persen (yoy), sementara kredit Korporasi dan Komersial tumbuh masing-masing 7,3 persen dan 4,9 persen (yoy)," tutur Tigor.

Baca juga : Dorong Pertumbuhan KPR, CIMB Niaga Gandeng Astra Modern Land

Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK)tercatat sebesar Rp 191,5 triliun per 31 Maret 2018, didorong oleh pertumbuhan dana murah atau CASA sebesar 7,4 persen (yoy).

Rasio kecukupan modal (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,13 persen per 31 Maret 2018. Angka ini naik 67 basis poin (yoy).

Kompas TV Pada Februari 2018, transaksi anjlok lebih dari 17 persen ke Rp 21 Triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com