Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Saham Perbankan Jika BI Naikkan Bunga Acuan?

Kompas.com - 27/04/2018, 09:15 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Di tengah penurunan pasar dan pelemahan rupiah, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, siap melakukan penyesuaian suku bunga jika hal ini sampai mengganggu stabilitas pasar keuangan Tanah Air.

Seperti diketahui, pasar keuangan masih bergerak di jalur merah, bahkan pada Kamis (26/4/2018) IHSG tembus ke bawah level psikologis 6.000.

Dari banyak saham yang mencatatkan penurunan, sektor keuangan turut berkontribusi. Rabu (25/4/2018) indeks sektor keuangan dalam sehari turun 4,07 persen sekaligus yang tertinggi, dilanjutkan dengan pelemahan Kamis di 3,09 persen.

Sejumlah analis mencermati nasib emiten perbankan jika BI menaikkan bunga acuannya.

Baca juga : Saham Bank-bank Besar Anjlok, Ini Kata Bos BCA

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, investor harus lebih selektif menyeleksi emiten bank mana saja yang menjadi pilihan.

"Kalau BI-7DRR benar dinaikkan, kemungkinan pertumbuhan kredit akan terganggu. Sebenarnya, lebih banyak berpengaruh pada rasio kredit macet (NPL)," jelas Nafan kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (26/4/2017).

Menurutnya, kenaikan bunga BI bukan faktor dominan yang bakal menganggu kinerja emiten perbankan. Namun, setidaknya perbankan bisa melakukan kebijakan-kebijakan yang dapat memitigasi risiko peningkatan NPL.

Dengan potensi BI-7DRR dinaikkan, Nafan menilai saham-saham emiten LQ45 di sektor keuangan adalah BBCA dan BBRI. Secara teknikal, keduanya masih menunjukkan tren bullish. Sedangkan, saham BMRI dan BBNI sejauh ini masih dalam fase koreksi.

Baca juga : Longsornya IHSG: Ketidaksiapan Pasar Saham Hadapi Tekanan Eksternal

"BNGA juga secara teknikal menarik. Secara fundametal, kinejanya juga positif," ungkapnya.

Dampak Tidak Langsung

Analis BCA Sekuritas Achad Yaki meyakinkan, potensi kenaikan bunga BI tidak akan mengganggu kinerja sektor perbankan. Kalaupun ada, dampaknya tidak akan bersifat langsung.

"Ini enggak direct impact, dan enggak serta merta setelah BI-7DRR naik LPS Rate juga naik. Maksudnya, bunga simpanan dan pinjaman perbankan tidak akan langsung dinaikkan. Ada lagging period," kata Achmad kepada KONTAN.

Bahkan, Analis BCA Sekuritas itu menilai, potensi BI-7DRR dinaikkan justru bisa menjadi katalis positif untuk pasar. Terutama emiten perbankan, sehingga dampak positifnya pun merata.

Baca juga : Pelemahan Rupiah Berlanjut, BI Buka Ruang Kenaikan Suku Bunga

"Semua lah (diuntungkan), tapi utamanya bank besar," ujarnya. (Intan Nirmala Sari)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul BI berpotensi naikkan bunga, apa dampak bagi saham perbankan?  pada Jumat (27/4/2018)

Kompas TV Sebelumnya, bank sentral menargetkan migrasi paling lambat tahun 2021, tapi target ini didorong untuk dipercepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com