JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, pemerintah mulai menyusun asumsi makro untuk tahun 2019.
Salah satu hal yang disusun adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok hingga mencapai 5,8 persen.
"Asumsi makro nanti akan disampaikan dalam pembicaraan pendahuluan dengan DPR," kata Bambang di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2018 di Jakarta, Senin (30/4/2018).
Bambang mengungkapkan, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan pada kisaran 5,4 sampai 5,8 persen. Adapun angka kemiskinan pada tahun depan dipatok pada kisaran 8,5 sampai 9,5 persen.
Baca juga: Melambat, Pertumbuhan Ekonomi AS 2,3 Persen pada Kuartal I 2018
Sementara itu, tingkat pengangguran ditargetkan pada kisaran 4,8 sampai 5,2 persen. Indeks pembangunan manusia (IPM) pada angka 72 dan rasio gini pada kisaran 0,38 sampai 0,39.
"Ini masih range sifatnya," tutur Bambang.
Ia menyatakan, semua program dan kegiatan pemerintah pada tahun 2019 harus terlihat nuansa pemerataan. Sehingga, pertumbuhan tidak hanya dilihat dari satu dimensi, namun juga sejak awal terlihat pemerataannya.
Terkait asumsi inflasi dan nilai tukar rupiah untuk tahun 2019, Bambang mengaku pihaknya belum melakukan pembahasan. Sebab, kedua aspek tersebut akan dibahas bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,4 persen. Adapun inflasi diproyeksikan dalam kisaran 3,5 persen.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan pada kisaran Rp 13.400 per dollar AS.