Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai E-mail Gangguan Sistem Informasi Pajak, Diduga "Phising"!

Kompas.com - 01/05/2018, 14:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan meminta masyarakat mewaspadai e-mail berisi kabar gangguan sistem informasi instansi ini. E-mail tersebut diduga merupakan modus penipuan bermodus phising.

Menggunakan alasan gangguan sistem informasi, e-mail itu lalu mengarahkan penerimanya untuk mengeklik tautan (link) tertentu. Di situ, pengguna diminta memasukkan data-data pribadi.

"E-mail tersebut tidak berasal dari DJP. Informasi bahwa telah terjadi gangguan pada sistem DJP seperti yang disampaikan dalam e-mail tersebut adalah tidak benar," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (1/5/2018).

Yoga menyatakan, sistem informasi teknologi serta basis data DJP tidak mengalami gangguan dan tidak ada kehilangan data sama sekali. Para penerima e-mail diingatkan lagi untuk tidak memasukkan data pribadi dan data penting lainnya melalui e-mail tersebut.

Baca juga: Ini Ciri Wajib Pajak yang Jadi Sasaran Pemeriksaan Ditjen Pajak

Data pribadi dan penting yang Yoga maksud termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Electronic Filing Identification Number (EFIN), dan password untuk akun DJP Online. Yoga mengimbau wajib pajak (WP) tidak memasukkan data-data tersebut selain di situs resmi DJP.

Tangkapan isi e-mail catut nama Direktorat Jendral Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang diduga merupakan penipuan bermodus phising.Dok DJP Tangkapan isi e-mail catut nama Direktorat Jendral Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang diduga merupakan penipuan bermodus phising.

Terkait penyebaran e-mail dimaksud, lanjut Yoga, DJP sedang menyelidikinya lebih lanjut. Dugaan sementara, hal tersebut merupakan penipuan menggunakan modus phishing dengan menyaru sebagai kiriman dari instansinya.

"DJP mengimbau masyarakat dan WP untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas online, termasuk dalam melakukan aktivitas keuangan dan perpajakan," imbuh Yoga.

Dari penelusuran Kompas.com, e-mail yang diduga penipuan bermodus phising mengatasnamakan DJP tersebut dikirim dari alamat djponline@dirjen-pajak.com. Adapun tautan untuk pengiriman data yang diminta, sebagaimana terlihat pada tangkapan gambar di atas, menggunakan alamat https://djponline.pajak.go.id/account/login.

Mengenali phising

Seperti dikutip dari situs web Direktorat Sistem Teknologi dan Informasi Institut Teknologi Bandung (ITB), phising adalah tindakan memperoleh informasi pribadi seperti user ID, password, dan data sensitif lainnya dengan menyamar sebagai orang atau organisasi yang berwenang melalui sebuah e-mail.

Ilustrasi phisingTHINKSTOCKS/KAPTNALI Ilustrasi phising

Dari sejumlah contoh dan kejadian, alamat pengirim pesan dan atau tautan untuk pengiriman data yang diminta sangat mirip bahkan bisa jadi sama dengan alamat instansi atau pemilik asli. Namun, biasanya ada tambahan atribusi yang melekat pada alamat pengirim tersebut.

Contoh lain dari e-mail penipuan menggunakan teknik phising dapat dilihat di tautan https://forum.itb.ac.id/t/contoh-email-phishing/29.

Istilah phishing berasal dari kata bahasa Inggris fishing—yang berarti memancing—, dalam hal ini memancing target untuk memberikan informasi penting seperti informasi keuangan dan password yang dimilikinya.

Situs web yang sama menyebut, e-mail phising dapat dikenali cirinya antara lain dari frasa yang digunakan. Berikut ini beberapa frasa yang jamak dan mungkin ditemui dalam e-mail penipuan bermodus phising:

  • “Verifikasi account Anda.”
    Situs yang sah tidak akan pernah meminta Anda untuk mengirim password atau informasi pribadi lainnya melalui e-mail.
  • “Jika Anda tidak merespons dalam waktu 48 jam, account Anda akan ditutup.”
    Pesan ini bernada ancaman sehingga Anda akan merespons dengan cepat tanpa berpikir.
  • “Pelanggan Yang Terhormat.”
    Phishing e-mail biasanya dikirim secara massal dan tidak mengandung nama pertama atau terakhir dari pengguna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com