JAKARTA, KOMPAS.com—Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan kualitas kapal navigasi di Indonesia butuh terus ditingkatkan sampai ke standar internasional.
"Ya (kapal) navigasi ini saya pikir harus kita intensifkan karena kualifikasi dari pelayaran kan makin kompetitif. Saya sedang menangkap hal-hal yang sedang kita butuh identifikasikan," kata Budi, Selasa (1/5/2018).
Berbincang dengan sejumlah awak media dalam perjalanan menumpang Kapal Navigasi (KN) Enggano, Budi menyebut peningkatan kualitas akan dilakukan setelah identifikasi itu rampung. Peningkatan, lanjut dia, antara lain akan mencakup kompetensi awak kapal dan peralatan.
Budi berharap, rencana peningkatan itu akan menjadikan kualitas kapal navigasi di Indonesia memenuhi standar internasional.
"Saat ini (Pelabuhan) Tanjung Priok kan menjadi hub internasional. Jadi, kemampuan navigasi kita juga harus setara dengan kualitas internasional," imbuh Budi, masih dalam perjalanan pergi-pulang ke Pulau Lancang di Kepulauan Seribu itu.
Indonesia saat ini setidaknya memiliki 68 kapal navigasi, baik kapal induk perambuan (buoy tender vessel) maupun kapal pengamat perambuan (inspection boat), yang sebagian di antaranya disebut sudah berusia di atas 120 tahun.
"Idealnya Indonesia memiliki 120 kapal navigasi," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit, seperti dikutip di situs web Kementerian Perhubungan, Rabu (7/10/2017).