Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Fundamental Baik, Ya Rupiah Perkasa..."

Kompas.com - 03/05/2018, 05:08 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com — Ekonom senior Faisal Basri meminta pemerintah berhenti menyalahkan faktor eksternal terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Mata uang garuda ini berada di kisaran level Rp 13.900 per dollar AS, yang merupakan terendah sejak awal 2016.

"Jangan menyalahkan eksternal, eksternal itu selalu ada, wong kita itu negara terbuka. Tapi mengapa negara lain lebih baik daripada negara kita? Sebab, daya tahannya lebih baik," ujarnya di sela-sela menjadi pembicara di APMF 2018, di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Rabu (2/5/2018).

Faisal menilai, secara fundamental, ekonomi Indonesia memang tidak baik karena sudah puluhan tahun rupiah konsisten melemah terhadap dollar AS. Di mencontohkan, tahun 2011 rupiah masih di kisaran Rp 8.000 per dollar AS, tetapi saat ini sudah mendekati level 14.000.

"Kalau fundamental baik, ya rupiah perkasa," ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Tak Khawatir Rupiah Hampir Tembus Rp 14.000 Per Dollar AS

Dia menilai, daya tahan Indonesia memang tidak baik. Faisal menyebutkan, mulai dari tiga bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia sempat defisit. Neraca perdagangan baru surplus pada Februari 2018 sebesar 200 juta dollar AS.

Kemudian juga, current account (selisih nilai setiap ekspor dan impor termasuk jasa dan barang) yang defisitnya terus bertambah.

Hal lain yang ikut merongrong daya tahan ekonomi Indonesia adalah defisitnya minyak Indonesia. Pada tahun 2017, lebih besarnya impor minyak daripada ekspor membuat defisit hingga 14,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 195,99 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS).

"Januari tahun ini saja sudah 4,5 miliar dollar AS defisit akibat impor minyak. Padahal, harga minyak juga sudah sembilan bulan ini naik terus. Orang, kan, mikir, Indonesia itu net importer minyak, kalau minyak naik pasti indonesia goyang, ini fakta," katanya.

"Akibatnya apa, rongrongan dari faktor eksternal itu menyebabkan kita semakin rentan karena semakin banyak juga utang pemerintah dalam dollar AS. semakin banyak SUN (surat utang negara) yang dipegang oleh asing," tambah dia.


Kompas TV Bank Indonesia punya dua instrumen untuk menjaga stabilitas rupiah di luar cadangan devisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com