Program Padat Karya Tunai Serap Anggaran Capai Rp 11,3 Triliun

MAGELANG, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan program padat karya tunai di 5.000 titik di Indonesia dengan total anggaran yang diserap mencapai sekitar Rp 11,3 triliun.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso menjelaskan, padat karya tunai merupakan program pemberdayaan bagi masyarakat pengangguran total maupun setengah pengangguran supaya mereka mendapat penghasilan layak.

"Mereka yang mengikuti program padat karya tunai ini akan dibayar secara harian,” kata Imam Rabu (2/5/2018).

Di Jawa Tengah, katanya, program ini telah dilaksanakan di 454 titik di Provinsi Jawa Tengah dengan total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 102 miliar.

Imam memaparkan, program ini lebih banyak bermanfaat dalam upaya perbaikan-perbaikan insfrastruktur seperti saluran irigasi untuk pertanian.

"Utamanya jaringan irigasi tersier yang berguna untuk pengairan tanah pertanian. Sedangkan untuk jaringan irigasi primer dan sekunder hanya untuk pemeliharaan," paparnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina menyatakan di Kota Magelang sendiri program ini telah dilaksanakan di 25 titik, yang dipusatkan di Kelurahan Jurangombo Selatan. Jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 100 orang.

"Mereka (tenaga kerja) melakukan perbaikan di aliran sungai Kalibening, Kelurahan Jurangombo selatan, yakni mengeruk lumpu dan lainnya," jelasnya.

Windarti optimistis program padat karya tunai ini bisa mengurangi angka kemiskinan di Kota Magelang yang saat ini masih di angka 8,5 persen. Sedangkan target Pemkot Magelang, kemiskinan berkurang menjadi 6 persen pada tahun 2021 mendatang.

"Masing-masing pekerja akan mendapatkan upah sebesar Rp 60.000 per hari. Dengan jam kerja hanya empat jam yakni mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB," paparnya.

Pihaknya menargetkan padat karya tunai di kelurahan Jurangombo Selatan bisa selesai selama tujuh hari kedepan.